(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAS WAY SEKAMPUNG DENGAN METODE PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) DAN THORNTHWAITE-MATHER


Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang sangat merugikan apabila terjadi dalam waktu yang panjang. Daerah Aliran Sungai Way Sekampung merupakan DAS kedua terbesar di Provinsi Lampung dengan mayoritas penduduk bertumpu pada sumber daya alam yang tersedia, sehingga penting untuk mengetahui kekeringan yang terjadi pada DAS Way Sekampung. Nilai indeks kekeringan pada penelitian ini dihitung menggunakan metode Palmer Drought Severity Index dan metode Thornthwaite-Mather. Kedua metode menggunakan tingkat kompleksitas data yang cukup tinggi sehingga diharapkan mampu menggambarkan kekeringan DAS Way Sekampung dengan baik. Penelitian untuk kekeringan dengan metode ini memerlukan data berupa curah hujan, suhu rata-rata, lama penyinaran matahari, dan sebaran hotspot. Seluruh data kemudian digunakan untuk menghitung evapotranspirasi kemudian neraca air, lalu dapat dihitung indeks kekeringannya dan dibandingkan dengan sebaran hotspot. Hasil penelitian menunjukkan, indeks kekeringan rata-rata selama 2002-2021 terjadi di bulan September, dengan metode PDSI paling ekstrim berada pada nilai -7,28 sedangkan untuk metode Thornthwaite-Mather kekeringan terberat memiliki nilai 48,2%. Kekeringan ini memiliki pergerakan yang sama untuk kedua metode, dimana kenaikan kekeringan terjadi mulai bulan Mei sampai memuncak di September dan kembali menurun di bulan November. Hasil perbandingan kedua metode dengan hotspot menunjukkan vahwa metode Thorthwaite-Mather memiliki korelasi yang lebih baik dibandingkan metode PDSI. Berdasarkan hasil penelitian, metode PDSI memiliki korelasi negatif dengan hotspot yang menandakan nilai kekeringan menurun saat terdeteksi lebih banyak hotspot, sedangkan Thornthwaite-Mather memiliki korelasi yang positif. Selanjutnya, berdasarkan nilai PDSI, bulan Januari-Juli mengalami kekeringan tingkat ekstrim basah, bulan Agustus-Oktober mengalami ekstrim kering, dan November-Desember kembali mengalami ekstrim basah. Metode Thornthwaite-Mather menunjukkan kekeringan ringan atau tidak ada pada bulan Januari-Juni, kekeringan sedang pada bulan Juli, kekeringan berat pada bulan Agustus-Oktober, dan kekeringan ringan pada bulan November-Desember. Informasi kekeringan ini dapat dijadikan acuan atau alat bantu pengambilan keputusan kegiatan yang berhubungan dengan kekeringan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308080144

Keyword