Identifikasi Lapisan Akuifer Menggunakan Metode Geolistrik 1D Konfigurasi Schlumberger di Desa Lematang, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Semakin bertambahnya populasi penduduk di Lampung khususnya untuk wilayah Lampung Selatan, maka kebutuhan air tanah juga ikut bertambah. Desa Lematang merupakan salah satu lokasi yang akan dibangun infrastruktur sebagai perumahan untuk penduduk sehingga perlu dilakukannya penelitian mengenai air tanah untuk menunjang kebutuhan air di Desa tersebut. Daerah penelitian ini termasuk ke dalam formasi Lampung yang terdiri dari tuff berbatu apung, tuff riolitik, tuff padu tuffit, batu lempung tuffaan dan batu pasir tuffaan. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran geolistrik menggunakan 15 titik pengukuran geolistrik 1D dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan panjang maksimum AB/2 sebesar 200 m dan spasi antara elektroda MN/2 yaitu 0,5 m, 5 m, dan 10 m. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pada daerah penelitian terdiri dari 2 litologi yaitu batuan tuff dan pasir tuffaan. Akuifer berada pada lapisan pasir tuffaan yaitu dengan rentang nilai resistivitas 34 Ωm – 79 Ωm berada pada kedalaman 12 – 42 m. Kemenerusan lapisan akuifer pada lintasan 1 menebal dari daerah Utara menuju daerah Selatan sebesar 2-3 m, lintasan 2 dan 3 lapisan akuifer menebal dari daerah Selatan menuju daerah Utara sebesar 3-4 m, lintasan4 lapisan akuifer menebal dari daerah Timur menuju daerah Barat sebesar 5-6 m, dan lintasan 5 lapisan akuifer menebal dari daerah Timur menuju daerah Barat sebesar 7-8 meter. Pasir tuffaan yang diidentifikasikan sebagai akuifer merupakan batuan yang memiliki porositas baik dan mampu meloloskan air dalam jumlah yang cukup.
Kata Kunci : Geolistrik 1D, konfigurasi Schlumberger, akuifer, resistivitas
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308080134
Keyword