(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAS WAY SEKAMPUNG DENGAN METODE KEETCH-BYRAM DROUGHT INDEX (KBDI) DAN THEORY OF RUN


Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung yang merupakan DAS kedua terbesar di Provinsi Lampung memiliki 49% lahan yang terdegradasi. Degradasi lahan ini dapat menyebabkan bencana alam jangka panjang seperti perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan dan banjir. Kekeringan dapat mengakibatkan dampak yang sangat buruk untuk keberlangsungan kehidupan di DAS sehingga informasi terkait kekeringan DAS Way Sekampung penting untuk diketahui. Indikasi awal adanya kekeringan dilihat dari kekeringan meteorologis yaitu kekeringan yang didasarkan pada perubahan cuaca tanpa melihat air limpasan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kekeringan meteorologis DAS Way Sekampung dengan menggunakan metode Keetch-Byram Drought Index (KBDI) dan Theory of Run yang merupakan metode menghitung kekeringan meteorologis. Metode KBDI menghasilkan indeks kekeringan dengan rentang 0-2000 dengan keterangan tingkat keparahan kekeringan dari rendah sampai maksimum. Metode theory of run menghasilkan nilai kekeringan berupa nilai defisit air setiap bulan dengan rentan kelasnya dihitung dengan distribusi frekuensi dan lamanya durasi kekeringan dalam hari. Pada penelitian ini, nilai theory of run yang dihasilkan memiliki lima kelas mulai dari -19,62 mm sampai -660,81 mm. Hasil indeks kekeringan kedua metode kemudian divalidasikan dengan kejadian hotspot untuk memperkiraan ketepatan metode dalam menggambarkan kekeringan. Berdasarkan hasil penelitian, metode KBDI berbanding lurus dengan hotspot, sedangkan metode theory of run berbanding terbalik dengan hotspot karena semakin banyak terdeteksi hotspot nilai defisit air semakin berkurang. Sepanjang tahun 2002-2021 metode theory of run cenderung menghasilkan defisir air tertinggi pada bulan Desember sampai bulan April dengan defisit air tertinggi sebesar 208,84 yang terjadi pada bulan Januari, sedangkan metode KBDI cenderung memiliki kekeringan tertinggi pada bulan Agustus sampai bulan Oktober dengan indeks kekeringan tertinggi sebesar 1679,9 yang terjadi di bulan September.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308080095

Keyword