(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK GEMPA BUMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP ANCAMAN TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)


Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara yang paling sering dilanda oleh tsunami karena letak geografisnya. Terdapatnya sumber-sumber gempa tektonik dari zona subduksi mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Pesisir Barat, Lampung merupakan salah satu daerah pesisir yang letak geografisnya termasuk ke dalam wilayah yang rentan akan bencana tsunami. Analisis karakteristik gempa bumi dan pemetaan wilayah ancaman sangat penting pada wilayah ini untuk mengetahui potensi terjadinya tsunami dan wilayah yang terancam bahaya tsunami. Dalam mengetahui potensi bencana tsunami perlu dilakukan studi terkait karakteristik gempa bumi yang terjadi pada daerah penelitian. Proses analisis ini dilakukan melalui pengumpulan data riwayat gempa bumi pada daerah tersebut, dan dianalisis mulai dari kekuatan hingga mekanisme sesar gempa tersebut untuk mengetahui tingkat potensi gempa yang memicu terjadinya tsunami. Sistem Informasi Geografi (SIG) digunakan dalam emetakan zona ancaman daerah pesisir terhadap bencana tsunami, dengan parameter antara lain kemiringan lahan, tingkat elevasi daratan, penggunaan lahan dan jarak dari garis pantai, yang kemudian diolah pada aplikasi pemetaan dan didapatkat luas daerah bahaya. Daerah Pesisir Barat hingga saat ini belum tercatat adanya peristiwa tsunami, hal ini dikarenakan gempa bumi yang terjadi tidak berdampak pada aktivitas gelombang laut dengan karakteristik magnitudo gempa rata-rata hanya mencapai 4,8 Mw. Namun terdapat lokasi gempa yang sewaktu-waktu dapat terjadi dengan skala magnitudo yang besar dan berpotensi memicu terjadinya bencana tsunami, mengingat aktivitas pergerakan sesar akan terus terjadi seperti disepanjang zona subduksi Sumatra. Daerah kecamatan yang memiliki elevasi dan koefisien kekasaran permukaan yang rendah serta kemiringan lereng landai akan menjadi daerah dengan potensi bahaya tinggi atau kelas 3, seperti Kecamatan Pesisir Selatan, Ngambur, Ngaras, dan Bengkunat. Kata Kunci: Tsunami, karakteristik gempa, pemetaan ancaman bahaya, SIG.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308080004

Keyword