(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG MENGGUNAKAN METODE SOIL STRUCTURE INTERACTION (SSI) MODEL SPRING (STUDI KASUS: GEDUNG KULIAH UMUM 2 ITERA, LAMPUNG SELATAN)


Gedung Kuliah Umum 2 merupakan salah satu gedung yang dipakai dalam sarana pembelajaran mahasiswa pada kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang terletak di Lampung Selatan. Dimana gedung ini memiliki bentuk struktur huruf U dengan jumlah lantai sebanyak 4 lantai dan memakai fondasi bore pile dengan panjang 6,5 m. Daerah provinsi Lampung merupakan salah satu daerah rawan gempa, untuk itu dalam perencanaan struktur gedung harus diperhatikan sedetail mungkin. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan analisis struktur dengan metode soil structure interaction (ssi) model spring yang dimana metode ssi ini suatu metoda analisis yang mempertimbangkan hubungan dari interaksi tanah terhadap struktur diatasnya akibat dari beban statik maupun dinamik. Dengan begitu metode ssi model spring ini melakukan analisis secara bersamaan struktur atas dan juga struktur bawah dengan interaksi tanah sesuai kondisi dilapangan. Spring merupakan model yang digunakan untuk mewakili nilai dari kekakuan tanah dalam pemodelan analisis, sehingga akan mengetahui reaksi struktur gedung yang ditimbulkan dari metode ssi sesuai pada kondisi lapangan yang sebenarnya dengan pengaruh interaksi tanah pada software analisis. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini ialah perbandingan antara memakai model jepit dan model spring. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya dalam pada struktur gedung dengan model spring lebih besar dibandingkan model jepit, dimana gaya dalam momen pada balok pada daerah tumpuan model spring sebesar 224,458 kNm sedangkan model jepit sebesar 219,425 kNm. Untuk deformasi yang dihasilkan pada struktur model spring juga lebih besar dari pada model jepit, dimana pada deformasi vertikal jangka pendek model spring sebesar 5,141 mm sedangkan model jepit sebesar 4,729 mm dimana kedua model tersebut sudah aman karena tidak melewati batas izin deformasi vertikal sebesar 22,2 mm. Untuk hasil respon struktur seperti Simpangan, Ketidakberaturan dan Translasi yang ditimbulkan dari struktur gedung dengan kedua model tersebut juga dapat disimpulkan bahwa sudah aman karena tidak melewati batas izinnya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308080001

Keyword