(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

OPTIMASI FORMULA PATI KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET ANTALGIN DENGAN METODE GRANULASI BASAH


Tanaman pisang kepok merupakan tanaman yang hasil produksinya cukup besar di Provinsi Lampung. Umumnya, kulit pisang hanya dibuang sebagai limbah padahal kulit pisang masih mengandung pati yang dapat dimanfaatkan sebagai pengikat dalam sediaan farmasi. Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari amilosa dan amilopektin. Metode granulasi basah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam memperoduksi tablet. Tablet antalgin merupakan salah satu obat golongan NSAID yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang buruk, yang mana cocok dengan metode granulasi basah. Tiga formula dengan variasi konsentrasi pati yang digunakan dalam penelitian ini antara FI (5%), FII (7,5%), dan FIII (10%) dengan formula pembanding F0 (pvp 5%). Hasil evaluasi granul antalgin menunjukkan bahwa variasi konsentrasi memengaruhi sifat fisik granul, semakin besar konsentrasi maka nilai kandungan lembab granul semakin tinggi, nilai kompresibilitas granul semakin kecil, sedangkan waktu alir granul semakin tinggi tetapi masih dalam rentang memenuhi syarat. Selain itu, variasi konsentrasi pati kulit pisang kepok juga memengaruhi sifat fisik tablet antalgin, semakin besar konsentrasi maka nilai kekerasan tablet dan waktu hancur tablet semakin tinggi, dan nilai kerapuhan tablet semakin kecil. Hasil statistik granul dan tablet memenuhi syarat, tetapi pada Formula pati 10% disetiap pengujian granul dan tablet memiliki nilai tidak berbeda signifikan dengan Formula pembanding pvp 5%. Selain itu, hasil tablet Formula pati 10% hanya mengalami capping paling sedikit diantara 2 formula lainnya. Oleh karena itu, Formula pati 10% pada pati kulit pisang kepok merupakan formula yang paling optimal serta memiliki kemampuan sebagai pengikat yang paling baik.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308070181

Keyword