(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Intensitas Radiasi Matahari dan Lama Penyinaran Matahari serta Keadaan Tutupan Awan dan Uap Air Saat Solstice di Kota Bandung


Dalam satu tahun, Matahari tidak selalu berada di daerah khatulistiwa,kedudukan saat berada di titik terjauh di utara dari khatulistiwa disebut summer solstice dan kedudukan Matahari saat berada di titik terjauh di selatan dari khatulistiwa disebut winter solstice. Penelitian ini menggunakan data intensitas radiasi Matahari dan lama penyinaran Matahari yang tercatat di PRIMA-BRIN, data tutupan awan yang didapat dari satelit ECMWF, dan data uap air yang tercatat di BIG. Metode yang digunakan yaitu cross correlation yang menghasilkan korelasi energi radiasi Matahari dan lama penyinaran Matahari terhadap tutupan awan dan uap air secara keseluruhan berkorelasi negatif yang artinya semakin besar nilai energi radiasi Matahari dan lama penyinaran Matahari maka semakin kecil nilai tutupan awan dan uap air, dan sebaliknya. Nilai energi radiasi Matahari dan lama penyinaran Matahari di Kota Bandung di tahun 2018 saat summer solstice lebih rendah dari winter solstice dan di tahun 2020 nilai saat summer solstice lebih tinggi dari winter solstice. Dari data yang ada menunjukkan nilai rata-rata energi radiasi Matahari dan lama penyinaran Matahari meningkat dari tahun 2018 ke 2019 dan menurun dari tahun 2019 ke 2020. Kekosongan data yang cukup panjang kemungkinan mempengaruhi tingginya nilai rata-rata pada tahun 2019. Pada tahun 2020 terjadi La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi sehingga pancaran radiasi Matahari yang sampai ke Bumi tidak maksimal.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308070092

Keyword