(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Formulasi Sediaan Clay Mask dari Ekstrak Propolis Geniotrigona thoracica dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes


Jerawat adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kolonisasi bakteri Propionibacterium acnes, inflamasi, peningkatan produksi sebum, dan hiperkeratinisasi folikuler. Propolis adalah resin lebah dengan kandungan flavon dan asam p-kumarat sebagai antibakteri serta CAPE sebagai antiinflamasi. Propolis diformulasikan dalam clay mask yang dapat mengurangi sebum dan lesi akibat hiperkeratinisasi folikuler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat dan stabilitas fisikokimia clay mask dengan variasi konsentrasi ekstrak propolis serta aktivitasnya terhadap bakteri P. acnes. Propolis Geniotrigona thoracica dipreparasi dan diekstraksi menggunakan UAE lalu diformulasikan dalam clay mask dengan variasi konsentrasi ekstrak (F0:0%; F1:4%; F2:7%; F3:10%). Kemudian, dilakukan evaluasi karakteristik sifat fisikokimia, stabilitas, dan aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan seluruh formula berwarna putih hingga cokelat kehijauan, berbentuk semisolid, berbau madu, dan homogen. Keseluruhan formula memiliki sifat fisikokimia yang baik dengan rentang pH 5,70 - 6,36, rentang waktu kering 15,77-20,80 menit,rentang viskositas 12054,67-24854 cPs, dan rentang daya sebar 3,88-4,81 cm. Keseluruhan formula stabil secara organoleptik, homogenitas, pH, dan waktu kering. Peningkatan konsentrasi ekstrak propolis pada penelitian ini sejalan dengan peningkatan zona hambat clay mask terhadap P. acnes, dibuktikan dengan hasil pada formula 3 dengan konsentrasi ekstrak propolis sebesar 10% memiliki zona hambat yang paling baik sebesar 11,050 mm dengan kriteria kuat. Dengan demikian, sediaan clay mask yang mengandung ekstrak propolis G. thoracica berpotensi sebagai sediaan kosmeseutikal antijerawat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308060039

Keyword