(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN NATUNA


Pengembangan Pelabuhan Perikanan Natuna sangat perlu dilakukan uji kelayakan secara finansial dalam aspek ekonomi, dikarenakan hasil dari uji kelayakan tersebut sangat berpengaruh terhadap proyek investasi. Maka dari itu diperlukan sebuah studi kelayakan dalam pengembangan proyek agar jangan sampai proyek tersebut sudah menginvestasikan dana yang sangat besar tetapi ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. Untuk mengetahui pelabuhan perikanan natuna layak atau tidaknya diperlukan perhitungan dengan menggunakan analisis ekonomi yang dihitung dan diliat dari nilai Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate Of Return (IRR). NPV yang dihasilkan dari Pengembangan Pelabuhan Perikanan Terpadu Natuna mendapat nilai positif yaitu 96.105.000.000 Miliar pada masa analisis 20 tahun, Rp. 287.002.000.000 Miliar Pada masa analisis 30 tahun, Rp 633.173.000.000 Miliar pada masa anallisis 40 tahun dan Rp. 1.300.783.000.000 Miliar pada masa analisis 50 tahun. Nilai B/C Ratio rata-rata pada Pengembangan Pelabuhan Perikanan Natuna sebesar 3 pada masa analisis 20 tahun, 6 pada masa analisis 30 tahun, 11 pada masa analisis 40 tahun dan 23 pada masa analisis 50 tahun. Rata-rata nilai IRR dari Pengembangan Pelabuhan Perikanan Natuna adalah sebesar 9% pada masa analisis 20 tahun, 11% pada masa analisis 30 tahun, 12% pada masa analisis 40 tahun dan 13% pada masa analisis 50 tahun . Nilai Internal Rate of Return (IRR) tersebut lebih besar dari discount factor yaitu 7% Sehingga jika dilihat dari 3 parameter tersebut bisa dikatakan pengembangan pelabuhan perikanan natuna layak untuk dilanjutkan Kata kunci : Studi Kelayakan, Pengembangan Pelabuhan, NPV, B/C Ratio, dan IRR

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308040049

Keyword