(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PEMODELAN PERUBAHAN GARIS PANTAI MANDIRI SEJATI KABUPATEN PESISIR BARAT MENGGUNAKAN DIGITAL SHORELINE ANALYSIS SYSTEM (DSAS)


Pada dokumen Rencana Strategis Pengelolaan tahun 2000, kawasan Pantai Barat di Provinsi Lampung telah mengalami abrasi dan akresi yang akan mengancam kawasan pesisir. Salah satu pantai di kawasan pantai barat Provinsi Lampung yang terancam adalah kawasan Pantai Mandiri Sejati yang memiliki jarak yang berdekatan dengan Jalan Bengkunat Krui. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pemodelan analisis perubahan garis pantai menggunakan metode DSAS (Digital Shoreline Analysis System) untuk mengetahui laju akresi dan abrasi serta wilayah yang mengalami abrasi dan akresi. Perencanaan groin dilakukan sebagai solusi untuk wilayah yang mengalami abrasi tertinggi. Dimensi groin diperoleh melalui analisis data pasang surut menggunakan metode admiralty dan analisis data angin sehingga menghasilkan tinggi dan periode gelombang dengan perhitungan periode ulang gelombang menggunakan metode weibull. Dari hasil analisis menggunakan software DSAS (Digital Shoreline Analysis System) didapat laju rata-rata akresi sebesar 0,805 m/tahun dan abrasi sebesar 0,426 m/tahun pada Pantai Mandiri Sejati. Nilai abrasi tertinggi berada pada transek 83, 82 dengan nilai NSM (Net Shoreline Movement) berturut-turut -127,68 m, -108,57 m. Tipe groin yang dipilih yaitu tipe I dengan material batu pecah. Didapat panjang groin adalah 100 m, jarak antar groin adalah 200 m, elevasi puncak adalah 8,58 m, lebar kepala groin adalah 2,02 m dan lebar lengan groin adalah 1,73 m, tebal lapisan kepala groin adalah 2,11 m dan tebal lapisan lengan groin adalah 1,81 m. Kata kunci: Pantai Mandiri Sejati, Abrasi, Akresi, DSAS, Gelombang, Groin

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307290010

Keyword