(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan dan Analisis Hubungannya dengan Kerentanan Bencana Longsor Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung


Berdasarkan dokumen RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030, Kecamatan Kemiling merupakan daerah rawan bencana longsor dengan morfologi perbukitan sedang hingga terjal, dan memiliki kemiringan lereng yang sangat beragam, yaitu ada pada 0% hingga lebih dari 40%, dengan klasifikasi kemiringan lereng 20-40% (curam) dan >40% (sangat curam) yang berada di Kecamatan Kemiling. Kecamatan Kemiling juga merupakan kawasan yang rawan akan gerakan tanah, dan didukung dengan kemiringan lereng di atas 15%, sehingga hal tersebut menjadi faktor-faktor fisik lingkungan yang menyebabkan Kecamatan Kemiling memiliki potensi terjadi bencana longsor. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah adanya hubungan antara kemampuan lahan dengan kerentanan bencana dengan metode analisis menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang dengan cara menggabungkan dari 9 satuan kemampuan lahan yang akan di overlay dan mendapatkan kemampuan lahan dari Kecamatan Kemiling, dan mencari tingkat kerentanan bencana longsor dengan menggunakan pedoman dari Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana dengan mencari kerentanan sosial, kerentanan fisik, kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan terlebih dahulu untuk mendapatkan tingkat kerentanan bencana longsor di Kecamatan Kemiling. Lalu mengetahui hubungan antara kemampuan lahan dengan tingkat kerentanan longsor adalah dengan menggunakan metode analisis asosiasi korelatif koefisien sommer yang nantinya akan menjawab tujuan dari penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah daya dukung lingkungan yang dilihat dari kemampuan lahan memiliki hubungan dengan kerentanan bencana longsor yang dibuktikan dari hasil analisis asosiasi korelasi yang mendapat klasifikasi hubungan moderat dan arah hubungan positif atau searah yang berarti semakin tinggi kemampuan lahan akan semakin tinggi juga kerentanan bencana yang ada dan dibuktikan juga pada tabel analisis nya yang menunjukan 7 kelurahan yang memiliki kemampuan lahan yang sedang memiliki kerentanan yang sedang juga sedangkan 2 kelurahan memiliki hubungan yang tidak sempurna karena tidak adanya kesamaan klasifikasi pada kemampuan lahan dan kerentanan bencana.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307260031

Keyword