(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Keterkaitan DDL Berbasis Kemampuan Lahan dengan Kerentanan Bencana Banjir Rob di Kecamatan Belawan, Kota Medan


Kecamatan Belawan merupakan daerah dengan topografi atau ketinggian kurang dari dua puluh meter di atas permukaan laut dan tergolong zona rawan bencana gelombang pasang (banjir rob) berdasarkan Fakta dan Analisis RDTR Kota Medan Tahun 2015-2035. Melalui Data dan Informasi Bencana Indonesia, tercatat pada tahun 2014 terjadi banjir rob terkronis dengan tinggi genangan mencapai 80 hingga 120 cm yang menimbulkan dampak bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Medan Belawan, terutama kelurahan yang berdekatan dengan laut. Kondisi topografi yang rendah dan berdekatan dengan laut menambah potensi akan bencana gelombang pasang (banjir rob). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi apakah terdapat kaitan antara kerentanan banjir rob dengan kemampuan lahannya. Tujuan tersebut dicapai dengan menilai kelas kemampuan lahan yang mengacu pada Permen PU No 20/PRT/M/2007 dan menilai kelas kerentanan banjir rob yang mengacu pada Perka BNPB No 02 Tahun 2012. Untuk mengetahui kaitan antara keduanya akan dilakukan metode analisis asosiasi korelatif (somer’s d). Berdasarkan hasil yang diperoleh, Kecamatan Belawan memiliki kelas pengembangan d (agak tinggi) dan e (sangat tinggi). Dimana pada tingkat kerentanan pada banjir rob didominasi sedang dan tersebar di lima kelurahan yang berdekatan dengan laut. Melalui analisis asosiasi korelatif, nilai koefisien somer’s d yang didapatkan adalah -0,2 maka kaitan antara kedua variabel tersebut di Kecamatan Belawan lemah dan bersifat tidak searah. Disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak cukup merepresentasikan kerentanan banjir. Ada kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat mengurangi kerentanan banjir rob di wilayah tersebut sehingga diperlukan penelitian lanjutan dengan menambah variabel lainnya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307260016

Keyword