View/Open

Author
Joice Molekta Putri, Sianturi

Advisor
Hersa Dwi, Yanuarso, S.T., M.T.
Juniwati, Juniwati, S.Si., M.T.

Koleksi
Teknik Industri

Publisher

Pemilihan suatu pemasok merupakan hal yang penting dalam bidang bisnis, tidak terkecuali pada sebuah apotek untuk menghindari dampak buruk seperti biaya yang tinggi, tidak terjaminnya kualitas obat, dan keterlambatan pengiriman dari vendor. Permasalahan pada Apotek Tuan Assipa adalah bagaimana model dan proses bisnis yang digunakan oleh apotek dan bagaimana kriteria, subkriteria, alternatif yang menjadi dasar pemutusan pemilihan pemasok pada apotek. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Responden dari penelitian adalah para pengambil keputusan dalam memilih pemasok. Pemodelan proses bisnis pada Apotek Tuan Assipa menggunakan beberapa diagram untuk memberikan gambaran proses yang lebih spesifik. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode AHP didapatkan skala prioritas, yaitu prioritas I adalah kriteria flexibility (0.179). Pada prioritas II terdapat kriteria responsiveness (0.152), berikutnya pada prioritas III adalah kriteria solutive (0.150), prioritas IV adalah kriteria relationship (0.148), prioritas V merupakan kriteria quality (0.129), prioritas VI adalah kriteria delivery (0.123), dan prioritas VII adalah cost (0.119). Berdasarkan seluruh kriteria dan subkriteria dalam pemilihan pemasok, Supplier C menjadi prioritas I dengan bobot 0.484. Prioritas II adalah Supplier B dengan bobot 0.242 dan yang menjadi prioritas III adalah Supplier A dengan bobot 0.234. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemasok obat-obatan terbaik bagi apotek untuk dijadikan sebagai pemasok tetap adalah Supplier C, karena pemasok tersebut memiliki bobot yang paling tinggi daripada pemasok lainnya. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), sistem pendukung keputusan, pemilihan pemasok.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307200007

Keyword