ANALISA KESETIMBANGAN GHG TRANSPORTASI DENGAN RTH PUBLIK DI KOTA JAKARTA PUSAT
Diawali pada revolusi industri pada tahun 1700-an, terjadi peningkatan penggunaan bahan bakar fosil yang mengakibatkan pelepasan karbon dioksida dalam jumlah besar saat dibakar. Meningkatnya permintaan di sektor energi gas telah menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca antropogenik. Di Indonesia, transportasi merupakan salah satu kategori penyumbang emisi terbesar dengan persentase 26,39%. Kota Jakarta Pusat merupakan sub-wilayah dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DKI Jakarta dikenal sebagai salah satu kota besar di Asia yang berisiko terkena dampak perubahan iklim. Dengan demikian, diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi GHG yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan kemampuan vegetasi di Kota Jakarta Pusat dalam menyerap GHG. Metode analisis statistik deskriptif berupa perhitungan ukuran tendensi sentral (Mean, Mode) dan perhitungan IPCC Tier II digunakan dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil perhitungan, terdapat sisa emisi GHG dengan total 782.228 ton/tahun. Selain itu, terdapat 15 ruas jalan dengan kategori mampu menyerap emisi GHG dari sektor transportasi kendaraan bermotor di Kota Jakarta Pusat. Diketahui bahwa neraca GHG di Kota Jakarta Pusat secara keseluruhan berada di angka 14%. Dengan demikian, pemerintah perlu mengoptimalkan regulasi terkait penurunan emisi GHG dan meningkatkan vegetasi di median dan pinggir jalan secara kualitas dan kuantitas, terutama pada jalan dengan emisi GHG yang tidak seimbang pada sektor transportasi kendaraan bermotor.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307130077
Keyword