(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh Penambahan Daging Ikan Kiter dan Wader Terhadap Tingkat Kesukaan dan Karakteristik Fisik Mi Kering


Indonesia memiliki jenis ikan yang beragam. Namun, hasil perikanan ini belum termanfaatkan dengan baik. Hasil perikanan tersebut diantaranya adalah ikan kiter dan wader. Oleh karena itu, kedua jenis ikan tersebut perlu dilakukan upaya untuk diversifikasi produk, seperti mi kering. Mi berperan sebagai sumber energi pengganti beras, sehingga cocok dijadikan makanan alternatif pengganti nasi. Mi umumnya memiliki kandungan tinggi karbohidrat dan rendah protein, sehingga memerlukan penambahan pangan sumber protein agar kandungan zat gizinya seimbang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan daging ikan kiter atau wader terhadap tingkat kesukaan dan karakteristik fisik mi kering. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan rasio terbaik antara daging ikan kiter atau wader dengan tepung terigu yang menghasilkan mi kering. Mi kering diproduksi dengan perbandingan daging ikan kiter:tepung terigu sebesar 0:100; 10:90; 12,5:87,5; 15:85; dan 17,5:82,5, sedangkan perbandingan daging ikan wader:tepung terigu sebesar 0:100; 20:80; 25:75; 30:70; dan 35:65. Mi kering yang dihasilkan kemudian diuji sifat organoleptiknya dengan uji hedonik dan dikarakterisasi fisik seperti activity water, cooking time, daya serap air, cooking loss, tensile strength, dan elongasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio daging ikan kiter berpengaruh nyata terhadap parameter warna, aroma, kekenyalan, rasa, over all, dan daya serap air. Hasil terbaik diperoleh rasio daging ikan kiter sebesar 12,5:87,5 dengan nilai acitivity water 0,668, optimum cooking time 330 detik, daya serap air 1,205%, cooking loss 0,951%, tensile strength 0,051 MPa, dan elongasi 48,008%. Selain itu, rasio daging ikan wader berpengaruh nyata terhadap parameter aroma, kekenyalan, rasa, over all, daya serap air, dan cooking loss. Perlakuan daging ikan wader yang terbaik yaitu pada rasio 25:75 dengan nilai acitivity water 0,645, optimum cooking time 360 detik, daya serap air 1,048%, cooking loss 0,953%, tensile strength 0,053 MPa, dan elongasi 39,219%

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2307060009

Keyword