(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS STUDI EVALUASI TINGGI GELOMBANG DEFORMASI DALAM MELAKUKAN REDESIGN BANGUNAN REVETMENT PANTAI RAJABASA KALIANDA


Letusan Gunung Krakatau tahun 2018 serta siklus gelombang tinggi tahunan yang terjadi berpengaruh terhadap kondisi Pesisir Pantai Kalianda dan menjadi permasalahan yang serius. Pantai Rajabasa Kalianda merupakan salah satu objek pembangunan revetment. Perencanaan bangunan pengaman pantai yang sesuai berpedoman dengan kaidah yang diterapkan akan memberikan hasil berupa perencanaan yang akurat. Parameter penting yang menjadi urgensi dalam merencanakan revetment Pantai Rajabasa adalah tinggi gelombang signifikan, pasang tertinggi saat bulan mati higher high water level, koefisien refraksi dan pendangkalan untuk transformasi gelombang laut dalam ke perairan dangkal, wave set-up, serta sea level rise. Pengolahan data tinggi gelombang signifikan dan periode signifikan dilakukan dengan menggunakan distribusi probabilitas Fisher Trippet Type I untuk mengetahui besar tinggi dan periode gelombang ekstrem 50 tahun sebesar Hr 2,22 meter Tr 14,67 meter. Gelombang yang berjalan menjalar menuju perairan yang lebih dangkal mengalami transformasi refraksi sebesar 0,74 dan transformasi pendangkalan sebesar 1,44 pada kedalaman 5 meter sehingga tinggi gelombang deformasi adalah 2,19 meter. Pasang surut diuraikan dengan metode Admiralty diperoleh unsur pembangkit pasang surut mean sea level sebesar 0,94 meter yang menjadi datum titik 0 elevasi, besar HHWL dari MSL sebesar 0,73 meter, kenaikan muka air laut wave set-up sebesar 0,58 meter diakibatkan oleh gelombang pecah sebesar 3,43 meter serta sea level rise sebesar 0,16 meter, sehingga design water level adalah 1,46 meter. Perencanaan ulang dilakukan dengan menentukan besar rambatan gelombang run up sesuai dengan jenis lapis lindung sehingga didapatkan elevasi bangunan sebesar 4,60 meter (batu boulder), 3,80 meter (tetrapod) dan 4,40 meter (dolos). Perbedaan elevasi puncak ketiga jenis lapis lindung diakibatkan oleh besar rambatan gelombang run up pada bangunan yang berbeda sebesar 2,83 meter (batu boulder), 2,08 meter (tetrapod) dan 2,67 meter (dolos).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306270003

Keyword