Identifikasi Zona Akuifer Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Pole-Dipole Berdasarkan Model Inversi 2D Dengan Triangular Mesh
Kabupaten Bogor memiliki geometri dan topografi yang lebih kompleks, serta
potensi air bersih yang relatif tinggi karena karakteristik morfologi lembah dan
lereng yang curam. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan air
akan semakin meningkat, sehingga eksploitasi air tanah secara berlebihan akan
menimbulkan kelangkaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
mengidentifikasi zona akuifer pada daerah penelitian dengan metode geolistrik
konfigurasi pole-dipole berdasarkan model inversi 2D dengan triangular mesh.
Triangular mesh bisa diterapkan di geometri yang lebih kompleks (misalnya
topografi di area studi). Konfigurasi pole-dipole bisa mendapatkan citra
lingkungan objek geologi yang penetrasinya perkiraan 65% lebih dalam
dibandingkan dengan metode pengamatan lainnya. Pada penelitian ini pengolahan
data geolistrik Electrical Resistivity Tomography (ERT) menggunakan software
ResIPy. Penelitian ini dilakukan pada daerah “X” di Kabupaten Bogor.
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi, nilai resistivitas lapisan batuan di
daerah penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu endapan aluvial,
lempung tufan, pasir tufan dan breksi laharik. Berdasarkan hasil penampang
resistivitas pada daerah penelitian diperoleh nilai resistivitas untuk akuifer
berkisar 11,7 - 190 Ωm dengan akuifer bebas berada pada kedalaman kurang dari
50 meter. Kemudian, akuifer semi tertekan dan akuifer tertekan pada kedalaman
lebih dari 50 meter dengan pola sebaran akuifer menyebar dari arah barat ke timur
pada daerah penelitian.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306240003
Keyword