(0721) 8030188    [email protected]   

IDENTIFIKASI BANJIR DKI JAKARTA MENGGUNAKAN DEPTH AREA DURATION


View/Open

Author

Advisor
Arif, Rohman, S.T.,M.T.Ph.D(Cand)

Koleksi
Teknik Geomatika

Publisher


provinsi DKI Jakarta yang sering mengalami bencana banjir. Letak DKI Jakarta yang berada di dataran rendah dan menjadi daerah hilir dari 13 sungai Ciliwung yang menjadi salah satu penyebab banjir. Hal ini berdampak pada besar kecilnya banjir, terutama saat curah hujan tinggi di DKI Jakarta. Sering terjadinya banjir di DKI Jakarta, berdampak pada kerugian finansial, kerusakan fisik, sosial, dan infrastruktur lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan hasil proyeksi curah hujan yang berkaitan dengan potensi banjir di DKI Jakarta menggunakan metode DAD (Depth Area Duration). DAD dapat menghasilkan peta proyeksi curah hujan dan kurva untuk menganalisis curah hujan suatu daerah yang terdampak banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah banjir di DKI Jakarta terjadi karena luapan Sungai Ciliwung atau curah hujan yang tinggi di DKI Jakarta. Diperoleh hasil kejadian banjir di DKI Jakarta pada tahun 2018, 2019, dan 2020 terjadi karena dua faktor tersebut secara bervariasi. Tahun 2018 dan 2019 terjadi banjir kiriman dari TMA (Tinggi Muka Air) Katulampa pada ketinggian 2,39 m dan 3 m, karena curah hujan tahun 2018 dan 2019 saat itu mempunyai nilai 1,939 mm/jam dan 3,878 mm/jam dengan klasifikasi hujan ringan. Tahun 2020 kejadian banjir disebabkan oleh air kiriman dari TMA Katulampa dengan ketinggian 1,17 m dan curah hujan yang tinggi dengan nilai curah hujan 11,104 mm/jam dengan klasifikasi hujan lebat. Kata Kunci: Banjir, Curah Hujan, Depth Area Duration, Tinggi Muka Air Indonesia is a country prone to disasters, especially the province of DKI Jakarta frequent flooding. The location of DKI Jakarta is in the lowlands and is the downstream area of 13 Ciliwung rivers which is one of the causes of flooding. This has an impact on the size of the flood, especially during high rainfall in DKI Jakarta. The frequent occurrence of floods in DKI Jakarta has an impact on financial losses, physical, social and other infrastructure damage. Therefore, the results of rainfall projections related to the potential for flooding in DKI Jakarta are needed using the DAD (Depth Area Duration) method. DAD can produce rainfall projection maps and curves to analyze the rainfall of a flood-affected area. This study aims to determine whether flooding in DKI Jakarta occurs due to the overflow of the Ciliwung River or high rainfall in DKI Jakarta. The results of flood events in DKI Jakarta in 2018, 2019 and 2020 were obtained due to these two factors varying. In 2018 and 2019 there were floods from TMA Katulampa at a height of 2.39 m and 3 m, because the rainfall in 2018 and 2019 at that time had a value of 1.939 mm/hour and 3.878 mm/hour with the classification of light rain. In 2020 the floods were caused by water sent from the Katulampa TMA with a height of 1.17 m and high rainfall with a rainfall value of 11.104 mm/hour with a classification of heavy rain. Keywords: Flood, Rainfall Depth Area Duration, Water Surface Height

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306230014

Keyword