(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perbandingan Metode Preparasi Sampel Pada Penetapan Kadar Protein Tempe Kacang Kedelai Dengan Metode Biuret


Perbandingan Metode Preparasi Sampel Pada Penetapan Kadar Protein Tempe Kacang Kedelai Dengan Metode Biuret Thobias Tantra Koeswara 119260117 Dr. apt. Tursino, M.Si dan apt. Winni Nur Auli, M.S.Farm ABSTRAK Analisis kadar protein pada sampel pangan umumnya menggunakan metode Kjeldahl. Metode ini memiliki prinsip mengasumsikan keberadaan nitrogen total. Metode Kjeldahl dianggap tidak hanya mengukur kandungan nitrogen pada protein saja. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan metode Biuret pada penetapan kadar protein tempe kacang kedelai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode preparasi sampel terhadap kadar protein terukur serta memberikan rekomendasi metode preparasi sampel terbaik. Penggunaan metode Biuret pada penetapan kadar protein berdasarkan pembentukan kompleks Cu2+ dengan ikatan peptida, diperoleh hasil panjang gelombang maksimal 548 nm. Pada penelitian ini, digunakan empat metode preparasi. Metode pertama didasarkan pada pengendapan protein dengan trichloro acetic acid 10%; prinsip uji metode kedua yakni pengendapan oleh amonium sulfat dan dapar asetat; metode ketiga digunakan NaOH 10% untuk melarutkan protein, lalu diendapkan menggunakan H2SO4 10%; prinsip metode keempat yaitu melarutkan protein dengan NaOH 1 M serta pemanasan untuk memperkecil partikel protein. Diperoleh kadar protein pada setiap metode secara berurutan 12,5% (+ 0,012); 6,0% (+ 0,006); 10,2% (+ 0,001); dan 16,1% (+ 0,216). Kesimpulannya terdapat pengaruh metode preparasi sampel terhadap kadar protein. Metode keempat dijadikan metode rekomendasi untuk mengukur kadar protein tempe kacang kedelai, karena menghasilkan kadar protein yang sesuai SNI, murah, mudah, dan lebih sederhana dibandingkan dengan ketiga metode preparasi lainnya. Kata kunci: Protein; Tempe Kacang Kedelai; Metode Biuret.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306140023

Keyword