(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Spasiotemporal Polusi Cahaya di Observatorium Nasional Timau Berdasarkan Citra Satelit Malam Hari


Pemantauan polusi cahaya diperlukan untuk mengetahui kualitas langit malam di sekitar Observatorium Nasional Timau, namun pemantauan dengan pengamatan langsung di lapangan sangat terbatas pada akses jalan. Instrumen pengindraan jauh yang dimanfaatkan untuk mengukur radiasi cahaya artifisial perkotaan pada malam hari dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan pemantauan polusi cahaya. Instrumen satelit umum digunakan, salah satunya detektor VIIRS-DNB (Visible Infrared Imaging Radiometer Suite–Day and Night Band). Pendekatan secara spasial dan temporal (spasiotemporal) untuk menganalisis aspek spasiotemporal polusi cahaya sejauh 15 km dan 40 km dari Observatorium Nasional Timau berdasarkan citra satelit tahunan malam hari VIIRS-DNB dilakukan dalam penelitian ini. Rentang data dalam penelitian ini adalah 9 tahun (2012-2021). Selanjutnya, metode klasifikasi nirsupervisi K-Means digunakan untuk menghasilkan peta klasifikasi polusi cahaya di Observatorium Nasional Timau dengan membagi daerah berdasarkan kondisi langit malam yang masih gelap, yaitu kelas sangat rendah 1, sangat rendah 2, sangat rendah 3, sangat rendah 4, dan sangat rendah 5. Penelitian ini juga membahas perubahan luas area setiap kelas polusi cahaya sejauh radius 15 dan 40 km dari Observatorium Nasional Timau. Melalui peta klasifikasi yang dihasilkan, beberapa daerah di sekitar 15 dan 40 km dari Observatorium Nasional Timau yang berpotensi menjadi sumber polusi cahaya di antaranya Kecamatan Amfoang Selatan, Mollo Utara, Amfoang Utara, Mutis, dan Amfoang Timur. Berdasarkan diagram perubahan luas area, sebagian daerah di sekitar radius 15 km dari Observatorium Nasional Timau pada tahun 2012-2016 berada di kelas sangat rendah 1 dengan laju perubahan luas area seluas 37,2 km2/tahun sementara laju perubahan luas area pada 2017-2021 pada kelas sangat rendah 5 di radius 15 dan 40 km dari Observatorium Nasional Timau seluas 499,25 km2/tahun atau persentase perubahan sebesar 5,7%. Melalui diagram perubahan luas area polusi cahaya yang dinyatakan juga dalam jumlah piksel, terlihat perubahan kelas polusi cahaya di sekitar radius 15 dan 40 km dari Observatorium Nasional Timau pada tahun 2017-2021 dikarenakan nilai piksel minimum di tahun tersebut lebih tinggi daripada sebagian besar data di tahun 2012-2016.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306130028

Keyword