Analisis Kondisi Energi Dalam Model Lubang Cacing Morris-Thorne
Jembatan Einstein-Rosen menjelaskan hipotesa lubang cacing yang merupakan
perluasan dari solusi metrik Schwarzchild, namun lubang cacing ini akan mengalami
keruntuhan ruang di dalam throat dalam waktu yang cepat, sehingga tidak
dimungkinkan melakukan perjalanan keluar-masuk. Model lubang cacing MorrisThorne merupakan salah satu model lubang cacing yang bisa dilewati karena adanya
materi eksotik di dalamnya sehingga menahan adanya keruntuhan ruang di dalam
throat. Metrik dari model lubang cacing Morris-Thorne disubstitusi ke dalam
persamaan medan Einstein menghasilkan kerapatan energi, tekanan radial, dan
tekanan tangensial. Hasil persamaan medan Einstein kemudian disubstitusikan
kedalam syarat kondisi energi. Persamaan kondisi energi mempengaruhi rentang
celah radius yang terbentuk dalam lubang cacing berdasarkan skala kopling yang
digunakan. Pada penelitian tugas akhir ini dihasilkan keterkaitan dari kondisi energi
terhadap pembentukkan throat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tiga hasil
yaitu kerapatan energi, tekanan radial, dan tekanan tangensial. Kerapatan energi
mempengaruhi terbukanya celah throat. Namun dalam kondisi energi itu sendiri tidak
hanya digunakan kerapatan energi, melainkan tekanan yang dalam hal ini terdapat
perbedaan dalam koordinat radial dan tangensial. Dalam tekanan radial nilai kondisi
energi selalu bernilai negatif, dan tekanan tangensial nilai kondisi energi selalu
bernilai positif. Hal ini sesuai teori, tekanan radial akan selalu mengarah keluar yang
dimaksudkan untuk membuka celah secara langsung dengan kondisi energi yang
membuat celah tidak bisa terbentuk, dengan kata lain terjadi reaksi saling meredam
atau saling menghilangkan sesuai efek Cassimir. Tekanan tangensial selalu memiliki
vektor yang tegak lurus tekanan radial sehingga selalu mengalami perputaran dalam
lorong lubang cacing, hal ini menyebabkan hasil kondisi energinya bernilai positif.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306130024
Keyword