(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Evaluasi Rasionalitas Peresepan Antibiotik Empiris pada Pasien Pediatri Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Kedaton Bandar Lampung


Demam tifoid merupakan penyakit disebabkan karena adanya infeksi bakteri Salmonella typhi yang mana penanganan utamanya dengan penggunaan antibiotik. Antibiotik harus digunakan secara rasional agar tidak terjadi resistensi dan efek toksik serta efek terapi yang diinginkan tercapai. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui karakterisik pasien demam tifoid pediatri, gambaran kualitas dan kuantitas pemberian antibiotik empiris di instalasi rawat jalan Puskesmas Kedaton Bandar Lampung pada periode Januari – Desember 2022. Penelitian dirancang dengan metode cross-sectional dan pengambilan data dilakukan secara restrospektif terhadap rekam medik pasien sebanyak 77 pasien yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian kerasionalan terapi antibiotik empiris dilakukan menggunakan metode kualitatif 4T (tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis) dan metode kuantitatif ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical / Defined Daily Dose). Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 50,65% pasien berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia pasien paling tinggi berada di 2 – 12 tahun dengan persentase sebesar 61,04%. Antibiotik empiris yang paling banyak diresepkan yaitu amoksisilin sebesar 48,05%. Setelah dilakukan analisis kualitatif didapatkan sebesar 100% peresepan tepat indikasi, 90,91% tepat obat, 100% tepat pasien, dan 71,43% tepat dosis. Kuantitas pemberian antibiotik empiris berdasarkan metode ATC/DDD didapatkan 111,47 DDD/1000 KPRJ pada antibiotik amoksisilin. Kata kunci: Demam tifoid, pediatri, rasionalitas, antibiotik empiris, ATC/DDD

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306090065

Keyword