Pemetaan Daerah Risiko Tanah Longsor dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Studi Kasus Kabupaten Garut
Kabupaten Garut merupakan Kabupaten di Indonesia yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi terutama bencana tanah longsor, karena daerahnya memiliki topografi bergelombang, perbukitan, pegunungan, curah hujan tinggi serta wilayahnya dekat dengan gunung api aktif. Dengan demikian maka dilakukan penelitian ini untuk membuat peta area rawan tanah longsor di Kabupaten Garut menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan mempertimbangkan enam faktor yaitu geologi, curah hujan, kemiringan lereng, jarak dari patahan, jenis tanah dan penggunaan lahan serta membuat peta analisis risiko tanah longsor dengan mempertimbangkan aspek kerentanan dan kapasitas daerah Kabupaten Garut. Metode penelitian ini menggunakan SIG dengan teknik analisis klasifikasi, analisis overlay dan analisis buffering mengacu dari pertimbangan pendugaan yang dikembangkan oleh (Taufik dkk 2016; Puslittanak 2004; Robi Amri dkk 2016; Sarkar dkk 2004; Buchori dkk 2012 dan Paimin dkk 2009) dengan memberikan skor dan bobot pada data faktor curah hujan, kemiringan lereng, geologi, penggunaan lahan, jarak dari patahan dan jenis tanah serta faktor kerentanan dan faktor kapasitas yang mengacu dari BPBD Kabupaten Garut. Hasilnya menunjukkan bahwa Kabupaten Garut memiliki risiko tanah longsor rendah dengan indeks (0 – 1) dan luas area 679 km² serta persentasenya 22,15% meliputi 7 Kecamatan, risiko tanah longsor sedang dengan indeks (>1–2) dan luas area 1.956 km² serta persentasenya 63,82% meliputi 23 Kecamatan dan risiko tanah longsor tinggi dengan indeks (>2–3) dan luas area 430 km² serta persentasenya 14,03% meliputi 12 Kecamatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Garut memiliki tingkat risiko bencana tanah longsor rendah, sedang dan tinggi.
Kata kunci: Kabupaten Garut, Tanah Longsor, Risiko Tanah Longsor, Sistem Informasi Geografis (SIG)
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306090041
Keyword