(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh Penambahan Kitosan 5%, dan 10% terhadap Perbedaan Nilai Kuat Tekan Glass Ionomer Cement Konvensional Tipe II Setelah Perendaman Minuman Isotonik


Karies penyakit mulut yang umum terjadi. Oleh karena itu, WHO memperkenalkan Atraumatic Restorative Treatment (ART). GIC didefinisikan sebagai material restoratif di kedokteran gigi dimana terdapat kelebihan, karena kemampuannya melepaskan fluoride sebagai antikariogenik. Tetapi, GIC memiliki keterbatasan yakni mudah rusak apabila terkena cairan asam sehingga dilakukan modifikasi dengan penambahan kitosan pada GIC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan kitosan 5%, dan 10% terhadap perbedaan nilai kuat tekan GIC konvensional tipe II ditinjau dari perendaman minuman asam. Penelitian ini terdapat tiga perlakuan. Pertama GIC murni, kedua GIC penambahan 5% v/v kitosan, dan ketiga GIC penambahan 10% v/v kitosan. Spesifikasi sampel berbentuk tabung diameter 4 mm dan tinggi 6 mm. ketiga sampel diberi perlakuan siklus perendaman minuman asam dalam kurun waktu 24 jam dan 48 jam. Kuat tekan diukur menggunakan alat UTM. Hasil Rerata compressive strength tertinggi yaitu pada sampel GIC + Kitosan 10% perendaman 24 jam sebesar 109.62 ± 1.11 MPa dengan persentase kenaikan 80%. Dalam hal ini semua jenis sampel GIC setelah perendaman minuman isotonik terbukti mampu menurunkan kuat tekan GIC dengan persentase tertinggi penurunan sebesar 12% pada sampel GIC + Kitosan 5% setelah perendaman 24 jam. Lamanya GIC yang direndam larutan asam dapat membuat permukaan bahan restoratif mengalami poros akibat pH asam dari minuman isotonik, dimana poros yang paling luas dan dalam terdapat pada permukaan GIC murni perendaman 48 jam.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306070091

Keyword