Pengaruh Perlakuan Kimia Alkalisasi Asetilasi dan Hidrolisis Pada Serat Pelepah Musa Paradisiaca
Penggunaan serat alam sebagai sebagai material penguat komposit menjadi perhatian
belakangan ini. Penggunaan material serat alam yaitu serat pelepah pisang ambon dan
penggunaan kimia seperti NaOH, CH3COOH, dan H2SO4 sebagai bahan dalam
penelitian ini. Masalah yang menjadi perhatian adalah pengaruh perlakuan kimia pada
serat. Modifikasi serat melalui perlakuan kimia bertujuan untuk meningkatkan bagian
kristal dari selulosa dan menghilangkan hemiselulosa serta lignin sehingga
meningkatkan kompabilitas serat dengan matriks polyester jika digunakan sebagai
material penguat komposit. Proses dilakukan dengan alkalisasi NaOH 10% selama 2
jam, selanjutnya asetilasi CH3COOH 25% selama 1 jam dengan penambahan 1 dan 2
tetes H2SO4 dan berakhir diproses hidrolisis H2SO4 25% selama 2 jam. Pengujian
dengan Spectroscopy Fourier Transform Infrared (FTIR), pengujian tarik, dan
pengujian wettability. Diperoleh hasil untuk FTIR adanya penghilangan gugus
hemiselulosa dan lignin setelah perlakuan, pengujian tarik didapatkan kenaikkan
sebesar 39,19% (552,44 MPa) nilai kuat tarik dari serat murni dengan perlakuan
alkalisasi+asetilasi+2 tetes H2SO4+hidrolisis, pengujian wettability didapatkan hasil
serat dengan perlakuan alkalisasi+asetilasi+2 tetes H2SO4+hidrolisis memiliki daya
serat yang paling optimal dan memiliki ikatan antarmuka dengan matriks polyester
yang terbaik. Berdarsarkan hasil yang didapatkan, serat dengan perlakuan
alkalisasi+asetilasi+2tetes H2SO4+hidrolisis menjadi perlakuan yang dapat
meningkatkan kekuatan mekanik dan memiliki ikatan antarmuka yang terbaik dengan
daya serat optimal.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306070065
Keyword