(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI 2%, 4%, 6%, DAN 8% SERAT SELULOSA TONGKOL JAGUNG PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI KENTANG TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK


Salah satu permasalahan yang paling besar bagi lingkungan di Indonesia yaitu limbah plastik sintetik. Sebagai cara lain dalam mengurangi permasalahan terhadap lingkungan dengan membuat bioplastik berbasis pati kentang dan polivinil alkohol dengan penguat selulosa tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan menganalisis laju degradasi tanah, uji penyerapan air dan hasil analisis FTIR dan menganalisis tensile berbasis pati kentang menjadi bioplastik dan PVA berpenguat serat selulosa tongkol jagung menggunakan variasi selulosa 2%, 4%, 6%, dan 8%. Pada laju degradasi tanah yang optimal yaitu pada penambahan selulosa 2% memiliki nilai degradasi sebesar 33,11% karena dengan adanya penambahan selulosa dapat mendegradasi secara maksimal. Namun, belum memenuhi SNI 7188.7:2016 yang terdegradasi >60% selama 7 hari. Pada uji penyerapan air terbaik dihasilkan pada penambahan selulosa 2% yaitu sebesar 47,73 ± 3,93%. Hal ini sejalan dengan uji degradasi tanah yang mengalami penurunan setelah ditambahkan selulosa dan kurang maksimal dalam penyerapan air. Pada hasil FTIR, terdapat gugus -OH dan ester C=O yang diperoleh terjadinya degradasi di tanah. Selain itu, tidak menunjukkan gugus fungsi baru. Hasil karakterisasi hasil uji kuat tarik tertinggi dihasilkan pada penambahan selulosa 4% sebesar 2,295 ± 0,242 MPa, yield strength sebesar 1,475 ± 0,199 MPa, dan regangan sebesar 5,671 ± 0,2435.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306070055

Keyword