(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Fosil Radiolaria Pada Formasi Menanga, Desa Gunung Kasih, Desa Gunung Tiga, dan Desa Tanjung Sari, Tanggamus, Lampung


Formasi Menanga berumur Mesozoikum, secara tektonik bersentuhan dengan sekis Kompleks Gunungkasih. Sebagian dari Formasi Menanga ini merupakan endapan laut yang dicirikan adanya terumbu koral dan rijang dengan fosil radiolaria dan sisa-sisa foraminifera yang terdapat didalam serpih gampingan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi radiolaria Formasi Menanga, menafsirkan lingkungan pengendapan pada Formasi Menanga, menafsirkan umur pada Formasi Menanga dan menentukan paleogeografi Formasi Menanga. Penelitian ini dilaksanakan dengan pembuatan penampang stratigrafi terukur, membagi batuan menjadi fasies dan asosiasi fasies serta ekstraksi terhadap dua belas sampel menggunakan larutan Asam Flourida (HF) 2% - 7%. Hasil dari penelitian terdapat lima pengelompokan fasies yang ditemukan, antara lain Batulempung merah laminasi (F1), Batulempung abu-abu perlapisan (F2), Batulanau Masif (F3), Batulanau laminasi (F4), dan Batupasir laminasi (F5). Dari hasil pengelompokan fasies di dapat asosiasi fasies levee. Berdasarkan data fasies dan asosiasi fasies lingkungan pengendapan Formasi Menanga berada pada Kipas bawah Laut pada bagian Lower fan. Pada penelitian paleontologi radiolaria menunjukkan terdapat enam belas Genus radiolaria yang ditemukan pada tiga titik pengamatan diantaranya Williriedellum, Holocryptocanium, Spogotrochus (?), Disolenia, Unuma, Paronaella (?), Hiscocapsa, Eucyrtis (?), Nessellaria gen.indet, Styiocapsa (?), Pantenellium, Acaeniotylinae (?), Parvicingula, Hemicryptocapsa, Cachecreekaria (?), Praeconocaryomma. Paleogeografi Formasi Menanga menjelaskan pengendapan Kipas bawah laut yang berada pada terrane Woyla mulai terendapkan pada Early Barrisian – Early Valanginian dengan umur absolut 145 jtl. – 133 jtl. Kata Kunci: Formasi Menanga, radiolaria, Lampung.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306060094

Keyword