ANALISIS FASIES, PROVENAN, DAN MODEL SEJARAH PENGENDAPAN FORMASI PUCANGAN DAN FORMASI KABUH SUB-CEKUNGAN LAMONGAN, JAWA TIMUR
Pada April 2022 tim Pusat Survei Geologi (PSG) melakukan penelitian mengenai
potensi cadangan hidrokarbon nonkonvensional di Sub-Cekungan Lamongan, Jawa
Timur. Upaya awal dalam mencari potensi cadangan hidrokarbon nonkonvensional
yaitu dengan mengetahui karakteristik batuan sedimen. Salah satu penelitian
dilakukan pada sebuah singkapan yang berada di Desa Karangpakis, Kecamatan
Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menyingkap sikuen Formasi
Pucangan dan Formasi Kabuh dengan baik. Penelitian secara rinci mengenai fasies
dan provenan pada Formasi Pucangan dan Formasi Kabuh saat ini masih terbatas
oleh karena itu dilakukanlah penelitian yang bertujuan untuk menentukan fasies,
batuan asal, dan sejarah pengendapan Formasi Pucangan dan Formasi Kabuh.
Analisis fasies dilakukan pembuatan penampang stratigrafi terukur pada singkapan
22 LS 01A dan 22 RN 01A setebal 179 meter. Analisis provenan dilakukan terhadap
sampel 22 LS 01B, 22 LS 01C, 22 LS 01G, 22 LS 01H, 22 LS 01I, 22 LS 01J, 22
LS 01L, dan 22 RN 01B dengan melakukan pengamatan petrografi menggunakan
metode point counting untuk mengetahui modal komposisi mineral. Sedangkan
dalam penentuan umur relatif dan lingkungan pengendapan relatif dilakukan
analisis foraminifera terhadap sampel 22 LS 01A dan 22 RN 01B. Hasil dari
penelitian menunjukan Formasi Pucangan dan Formasi Kabuh berasal dari provinsi
basement uplift dan magmatic arc berupa dissected arc dan transitional arc, serta
setting tektonik berada di continental margin arc, strike slip, dan backarc island.
Hasil analisis fasies teridentifikasi 50 fasies yang dikelompokan menjadi 5 asosiasi
fasies yaitu, asosiasi fasies 1 (AF1): sand flat, asosiasi fasies 2 (AF2): mixed flat,
asosiasi fasies 3 (AF3): braided rivers, asosiasi fasies 4 (AF4): lacustrine, dan
asosiasi fasies 5 (AF5): mixed flat-sand flat. Dalam sejarah pengendapannya terbagi
menjadi 2 fase pengendapan yaitu pengendapan Formasi Pucangan (sikuen 1) dan
pengendapan Formasi Kabuh (sikuen 2 dan sikuen 3), yang menunjukan perubahan
lingkungan pengendapan dari sistem estuari ke lingkungan darat dan kembali ke
sistem estuari.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306060091
Keyword