(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS DIAGENESIS SERPIH DAN POTENSI SERPIH SEBAGAI SUMBER DAYA MIGAS NON KONVENSIONAL GAS SERPIH DI CEKUNGAN JAWA TIMUR


Indonesia memiliki potensi sumber gas serpih yang besar. Cekungan Jawa Timur menjadi salah satu cekungan yang memiliki potensi gas serpih yang cukup tinggi. Parameter geokimia, indeks kegetasan dan diagenesis menjadi informasi penting dalam keberhasilan eksplorasi gas serpih. Lokasi penelitian berada pada Cekungan Jawa Timur yaitu pada Zona Rembang dan Zona Kendeng. Penelitian ini menggunakan 11 sampel serpih untuk analisis geokimia organik, 20 sampel serpih untuk analisis XRD, dan 24 sampel serpih untuk analisis SEM. Semua data didapatkan dari Pusat Survei Geologi (PSG), sampel merupakan sampel permukaan. Formasi yang diteliti ada enam yaitu, Formasi Kabuh, Formasi Pucangan, Formasi Kerek, Formasi Ledok, Formasi Ngrayong dan Formasi Tuban. Analisis geokimia dilakukan untuk mengetahui kuantitas, kualitas, dan kematangan material organik. Analisis XRD dilakukan untuk menentukan nilai indeks kegetasan. Analisis SEM dilakukan untuk menentukan diagenesis yang terjadi. Hasil analisis geokimia menunjukkan Formasi Pucangan memiliki TOC 0,47-0,71%; kerogen tipe III-IV; dan belum matang sampai puncak matang. Formasi Ledok memiliki TOC 0,55-0,58%; kerogen tipe III-IV; dan belum matang. Formasi Ngrayong memiliki TOC 2,35-3,91%; kerogen tipe IV; dan belum matang. Formasi Tuban memiliki TOC 1,24-2,54%; kerogen tipe IV; dan belum matang sampai awal matang. Nilai indeks kegetasan Formasi Kabuh 0,69; getas. Formasi Pucangan 0-0,77; elastis sampai getas. Formasi Kerek 0,85-0,91; getas. Formasi Ledok 0,63-0,89; getas. Formasi Ngrayong 0,62-0,88; getas. Formasi Tuban 0,62-0,78; getas. Diagenesis pada Formasi Kabuh dan Formasi Pucangan hanya mengalami tahap eogenesis dan mesogenesis, tingkat mesogenetik tak matang; dan tingkat I batulumpur. Pada Formasi Kerek, Formasi Ledok, Formasi Ngrayong dan Formasi Tuban telah mengalami tahap eogenesis, mesogenesis dan telogenesis, tingkat mesogenetik semi matang sampai mesogenetik matang A; dan tingkat II batulumpur. Berdasarkan hasil komparasi kelayakan gas serpih, Formasi Ngrayong dan Formasi Tuban berpotensi untuk dijadikan batuan induk gas serpih dengan tingkat kematangan rendah. Kata kunci : gas serpih, Cekungan Jawa Timur, geokimia, indeks kegetasan, diagenesis

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306060059

Keyword