(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

STUDI KRITIS ANALISIS MOORING SISTEM PADA SINGLE POINT MOORING BERDASARKAN STANDAR BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI); RE-ANALYSIS KEKUATAN MOORING LINE PADA SPM


Single Point Mooring (SPM) adalah salah satu sitem tambat yang berfungsi untuk menjaga floating unit untuk tetap berada pada posisinya. Mooring line sebagai tali yang menambatkan struktur SPM ke dasar laut tentunya memiliki tegangan maksimum yang akan berkurang kekuatannya seiring bertambahnya waktu operasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kritis dan menganalisa kembali kekuatan mooring line dengan kondisi aktual mooring. Studi kritis dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil yang didapatkan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini dengan perbedaan aturan standart yang digunakan. Dengan mengetahui perilaku gerak antara single point mooring dan FSO akibat beban lingkungan perairan pada kondisi tertambat, akan didapatkan nilai tension pada anchor legs dan hawser dari beberapa kombinasi pembebanan. Kondisi pembebanan dilakukan sebanyak 24 kasus yang terdiri dari kondisi intact dan one broken line. Respon gerakan struktur SPM dan FSO baik pada saat free floating maupun pada saat tertambat memiliki nilai yang lebih besar pada kondisi ballast load dibandingkan dengan kondisi full load. Dalam kondisi intact tension terbesar berada pada kasus enam dengan tension maksimum sebesar 4463,85 kN, sementara dalam kondisi one broken line tension maksimum terbesar senilai 5923,73 kN terjadi pada kasus 21 dengan keadaan tali empat putus. Nilai tension yang dialami oleh masing masing anchor legs dan hawser pada saat kondisi tertambat akan dievaluasi dengan nilai faktor keamanan yang ditetapkan dalam Guidelines for Floating Production and Installation.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306050088

Keyword