(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Strategi Pengelolaan Pesisir melalui Adaptasi dan Mitigasi Berbasis Risiko Bencana Banjir Rob di Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung


Wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara wilayah daratan dan wilayah lautan yang memiliki potensi sumberdaya alam untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Akan tetapi, di wilayah pesisir Indonesia sendiri tidak luput dari berbagai permasalahan yang dihadapi, salah satunya yaitu adanya bencana pesisir seperti banjir rob. Banjir rob adalah kejadian bencana yang mengancam wilayah kepesisiran di Indonesia akibat pasang air laut yang menggenangi suatu daerah yang topografinya rendah dari permukaan laut. Banjir rob ini sering terjadi di Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung yang memiliki topografi yang datar hingga ke daerah pantainya. Oleh karena itu, diperlukannya strategi pengelolaan pesisir melalui adaptasi dan mitigasi yang berbasis risiko bencana banjir rob di Kecamatan Teluk Betung Selatan untuk mengatasi permasalahan banjir rob agar kedepannya bencana tersebut tidak mengganggu perekonomian potensial di Kota Bandar Lampung maupun berdampak pada kerusakan bangunan fisik, lingkungan, dan mengganggu kehidupan sosial di Kecamatan Teluk Betung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menilai tingkat bahaya dengan pemodelan spasial, serta menilai tingkat kerentanan dan tingkat risiko bencana banjir rob dengan perhitungan indeks kerentanan dan risiko. Sedangkan, pendekatan kualitatif digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan pesisir yang berbasis pada risiko bencana banjir rob menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis, tingkat risiko bencana banjir rob sedang dan tinggi teridentifikasi di Kelurahan Pesawahan, sehingga strategi pengelolaan pesisir di Kecamatan Teluk Betung Selatan yang didapatkan dari hasil analisis diutamakan dilakukan pada pesisir Kelurahan Pesawahan melalui bentuk adaptasi dan mitigasi. Bentuk adaptasi bencana banjir rob yang dapat dilakukan, yakni meninggikan fondasi rumah, membuat sekat di depan pintu, memindahkan atau menaikkan barang ke tempat yang lebih tinggi, dan membersihkan bekas genangan banjir rob. Sedangkan, bentuk mitigasi terbagi menjadi mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. Strategi pengelolaan pesisir melalui mitigasi struktural ini, yakni Melakukan normalisasi sungai, Penanaman mangrove, dan Pembuatan tanggul. Sedangkan bentuk mitigasi non-struktural yang dapat dilakukan, yakni Mengadakan kegiatan sosialisasi terkait bencana banjir rob kepada masyarakat, Penyusunan dokumen kajian risiko bencana yang memuat kajian risiko bencana banjir rob, seperti pembuatan peta rawan bencana atau risiko bencana banjir rob, dan Pemberlakuan sistem insentif dan disinsentif dari penggunaan lahan di wilayah pesisir Kecamatan Teluk Betung Selatan. Kata kunci : Strategi Pengelolaan Pesisir; Adaptasi; Mitigasi; Risiko Bencana; Banjir Rob

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306040017

Keyword