STRATEGI PENGELOLAAN PESISIR MELALUI ADAPTASI DAN MITIGASI BERBASIS RISIKO BENCANA BANJIR ROB DI KECAMATAN PANJANG, KOTA BANDAR LAMPUNG
Banjir rob merupakan bencana pesisir yang setiap tahun terjadi di Kecamatan Panjang.
Kenaikan muka air laut yang terjadi karena perubahan iklim serta pengaruh elevasi wilayah
yang rendah mempengaruhi besarnya luas wilayah yang tergenang banjir rob di tiap
kelurahan yang berada di wilayah pesisir Kecamatan Panjang. Kecamatan Panjang sebagai
wilayah dengan wilayah pesisir terpanjang di Kota Bandar Lampung memiliki potensi
untuk terdampak banjir rob. Tingkat bahaya dan kerentanan yang tinggi namun tidak
diimbangi dengan kapasitas bencananya maka akan menyebabkan tingginya risiko bencana
banjir rob. Tingginya risiko bencana akan memperbesar potensi kerugian yang ditimbulkan
dari bencana banjir rob. Oleh karena itu, penelitian bertujun untuk menentukan strategi
pengelolaan pesisir yang tepat melalui adaptasi dan mitigasi berbasis risiko bencana banjir
rob di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung agar dampak yang ditimbulkan dapat
diminimalisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode analisis
campuran (mix methode).
Pemodelan genangan untuk melihat tingkat bahaya banjir rob dilakukan
menggunakan skenario genangan ketiggian minimum kejadian bencana banjir rob (10 cm),
nilai muka surutan (42,8 cm) dan pasang tertinggi saat kondisi purnana (160 cm) dengan
Digital Elevation Model (DEM) di Kecamatan Panjang. Pemodelan genangan tersebut
dilakukan di ArcGIS menggunakan tools raster calculator yang kemudian menghasilkan
peta tingkat bahaya banjir rob beserta luasan terdampak. Perhitungan kerentanan ekonomi
dan sosial dalam penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu yang juga meneliti banjir
rob di kawasan pesisir sedangkan kerentanan lingkungan dan fisik dihitung menggunakan
Peraturan Kepala BNPB No 12 Tahun 2012. Risiko bencana dihitung berdasarkan hasil
analisis bahaya yang berasal dari pemodelan genangan, analisis kerentanan dan kapasitas
yang didapatkan dari inaRISK BNPB. Tingkat risiko, bentuk mitigasi adaptasi eksisting
serta karakteristik banjir rob dijadikan landasan untuk penyusunan strategi pengelolaan
pesisir berbasis mitigasi dan adaptasi bencana banjir rob di Kecamatan Panjang.
Berdasarkan analisis bahwa Kelurahan Way Lunik, Pidada, Panjang Utara,
Panjang Selatan, Karang Maritim dan Srengsem memiliki tingkat bahaya tinggi dengan
luas 15,43 ha. Kerentanan bencana banjir rob kelas tinggi berada di Kelurahan Srengsem.
Kapasitas bencana banjir rob pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Panjang masuk
dalam kelas rendah. Dari analisis bahaya, kerentanan serta kapasitas yang didapatkan maka
wilayah yang memiliki risiko tinggi adalah wilayah pesisir yang dekat dengan garis pantai
sebagai sumber genangan. Strategi pengelolaan pesisir melalui adaptasi yang dapat
dilakukan adalah pengubahan konsep rumah panggung, membuat sekat di teras rumah,
meninggikan fondasi rumah, gotong royong membersihkan sampah disepanjang garis
pantai serta alih kegiatan nelayan saat banjir rob. Mitigasi struktural dilakukan dengan
pembuatan peta bahaya dan risiko bencana banjir rob, penyediaan rumah pompa banjir rob
serta pembuatan tanggul penahan air laut. Sedangkan mitigasi non-struktural dilakukan
dengan pembentukan kelompok masyarakat siaga bencana, peningkatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat pesisir Kecamatan Panjang terhadap bencana banjir rob serta
monitoring pemanfaatan ruang kawasan pesisir.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306040014
Keyword