(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Prioritas Penyediaan Infrastruktur pada Wisata Pantai Klara 1 dan Pantai Klara 2, Kabupaten Pesawaran


Pantai Klara adalah salah satu destinasi wisata bahari yang terdapat di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Pesawaran Tahun 2017-2031, Pantai Klara merupakan salah satu destinasi wisata yang masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Teluk Pandan. Pantai Klara memiliki banyak daya tarik yang ditawarkan, dan juga memiliki banyak atraksi keluarga, seperti penyewaan kano, permainan air banana boat, penyewaan perahu untuk berkeliling ke pulau dan dermaga lainnya, serta air lautnya yang tenang dan landai sehingga aman untuk melakukan kegiatan berenang. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa terjadi penurunan jumlah wisatawan pada Pantai Klara. Penurunan ini salah satunya dikarenakan karena wisatawan belum merasa puas dengan fasilitas yang disediakan dan belum terpenuhi oleh Pengelola Pantai Klara. Hal ini juga didukung dengan belum terdapatnya tempat penampungan sampah sementara, jaringan telekomunikasi yang baik, penanda jalan, pusat informasi, moda transportasi umum untuk menuju Pantai Klara, kecukupan shelter, penyediaan sarana peribadatan, penyediaan kuliner, dll. Dengan kondisi tersebut, maka dapat menyebabkan terganggunya kenyamanan wisatawan. Kemudian, infrastruktur di Pantai Klara ini juga belum diketahui apakah terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya sehingga perlu menentukan tingkat kinerja infrastruktur di Pantai Klara. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat diindikasikan bahwa sarana dan prasarana yang disediakan di Pantai Klara belum optimal. Padahal, jika terjadi peningkatan infrastruktur yang baik, maka akan diimbangi dengan kenaikan permintaan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas penyediaan infrastruktur di wisata Pantai Klara 1 dan Pantai Klara 2 di Kabupaten Pesawaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deduktif dengan metode penelitian mixed-method yang menggabungkan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Adapun analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Skoring, dan Analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) yang kemudian didapatkan variabel penelitian. Dari variabel-variabel tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang sesuai dan didapat hasil bahwa Aksesibilitas adalah variabel yang paling penting dalam pengembangan pariwisata. Hal ini sejalan dengan penilaian tingkat kinerja pada tiap variabel yang menghasilkan bahwa Aksesibilitas hanya memiliki 30% (menurut Peneliti) dan 54% (menurut para Ahli) dari tingkat kinerja yang diharapkan. Kemudian, didapat bahwa penyediaan infrastruktur prioritas pada variabel aksesibilitas adalah jaringan jalan, moda transportasi umum, dan terminal angkutan. Pada variabel fasilitas dan pelayanan wisata adalah penyediaan titik evakuasi dan penyediaan toilet/MCK. Pada variabel utilitas adalah penyediaan jaringan air bersih dan penyediaan tempat sampah. Pada variabel fasilitas pendukung adalah tempat duduk.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306030009

Keyword