Prioritas Penyediaan Infrastruktur pada Wisata Pantai Klara 1 dan Pantai Klara 2, Kabupaten Pesawaran
Pantai Klara adalah salah satu destinasi wisata bahari yang terdapat di Kecamatan
Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Pesawaran Tahun 2017-2031, Pantai Klara
merupakan salah satu destinasi wisata yang masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata
Daerah (KSPD) Teluk Pandan. Pantai Klara memiliki banyak daya tarik yang ditawarkan,
dan juga memiliki banyak atraksi keluarga, seperti penyewaan kano, permainan air banana
boat, penyewaan perahu untuk berkeliling ke pulau dan dermaga lainnya, serta air lautnya
yang tenang dan landai sehingga aman untuk melakukan kegiatan berenang. Akan tetapi,
sangat disayangkan bahwa terjadi penurunan jumlah wisatawan pada Pantai Klara.
Penurunan ini salah satunya dikarenakan karena wisatawan belum merasa puas dengan
fasilitas yang disediakan dan belum terpenuhi oleh Pengelola Pantai Klara. Hal ini juga
didukung dengan belum terdapatnya tempat penampungan sampah sementara, jaringan
telekomunikasi yang baik, penanda jalan, pusat informasi, moda transportasi umum untuk
menuju Pantai Klara, kecukupan shelter, penyediaan sarana peribadatan, penyediaan
kuliner, dll. Dengan kondisi tersebut, maka dapat menyebabkan terganggunya kenyamanan
wisatawan. Kemudian, infrastruktur di Pantai Klara ini juga belum diketahui apakah
terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya sehingga perlu menentukan tingkat kinerja
infrastruktur di Pantai Klara. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat
diindikasikan bahwa sarana dan prasarana yang disediakan di Pantai Klara belum optimal.
Padahal, jika terjadi peningkatan infrastruktur yang baik, maka akan diimbangi dengan
kenaikan permintaan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas
penyediaan infrastruktur di wisata Pantai Klara 1 dan Pantai Klara 2 di Kabupaten
Pesawaran.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deduktif dengan metode penelitian
mixed-method yang menggabungkan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Adapun analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Skoring,
dan Analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) yang kemudian didapatkan variabel
penelitian. Dari variabel-variabel tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis yang sesuai dan didapat hasil bahwa Aksesibilitas adalah variabel yang
paling penting dalam pengembangan pariwisata. Hal ini sejalan dengan penilaian tingkat
kinerja pada tiap variabel yang menghasilkan bahwa Aksesibilitas hanya memiliki 30%
(menurut Peneliti) dan 54% (menurut para Ahli) dari tingkat kinerja yang diharapkan.
Kemudian, didapat bahwa penyediaan infrastruktur prioritas pada variabel aksesibilitas
adalah jaringan jalan, moda transportasi umum, dan terminal angkutan. Pada variabel
fasilitas dan pelayanan wisata adalah penyediaan titik evakuasi dan penyediaan
toilet/MCK. Pada variabel utilitas adalah penyediaan jaringan air bersih dan penyediaan
tempat sampah. Pada variabel fasilitas pendukung adalah tempat duduk.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306030009
Keyword