(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Penilaian Kelayakan Kelurahan Aur dalam Mendukung Kota Medan Menjadi Kota Sehat


Terjadinya penurunan kualitas lingkungan di Kota Medan, seperti adanya lokasi permukiman kumuh dan terjadi banjir pada beberapa daerah. Salah satu daerah tersebut adalah Kelurahan Aur. Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Maimun, terletak di kawasan heritage pusat Kota Medan. Namun, ternyata kelurahan ini tercatat dalam SK Wali Kota Medan Tahun 2020 sebagai lokasi permukiman kumuh. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Kota Medan merumuskan konsep kota sehat. Tetapi, hingga kini di Kota Medan hanya memiliki regulasi terkait kota sehat saja dan untuk program serta penerapannya belum ada. Dengan begitu, penelitian ini dilakukan sebagai tahap awal untuk mendukung Kota Medan menjadi kota sehat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menilai kelayakan Kelurahan Aur berdasarkan tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum untuk mendukung Kota Medan menjadi kota sehat. Tujuan tersebut dicapai dengan mengidentifikasi kondisi eksisting dan menilai kelayakan Kelurahan Aur berdasarkan tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deduktif dengan mixed methods sebagai metodenya. Metode ini merupakan penggabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Pada metode kualitatif menggunakan teknik analisis deskriptif dan pada metode kuantitatif menggunakan teknik analisis skoring. Berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian kondisi eksisting diperoleh skor 36,4 yang artinya angka tersebut termasuk pada kategori sedang. Hal ini mengartikan bahwa kelayakan Kelurahan Aur dalam mendukung Kota Medan menjadi kota sehat masih dalam taraf sedang (cukup mendukung namun belum maksimal). Hal ini tentu disebabkan karena sub variabel yang dinilai masih ada yang memiliki kondisi yang buruk, sedang, bahkan baik. Sub variabel yang memiliki kondisi buruk yaitu kegiatan pengurangan sampah, nilai indeks kualitas air sungai, kebersihan air sungai, pemilahan jenis sampah, kondisi taman lingkungan, serta ketersediaan dan kondisi sarana olahraga, rekreasi, dan tempat bermain anak. Selain itu, terdapat pula sub variabel dengan kondisi sedang (berada di antara kondisi baik dan buruk), yaitu pengolahan air limbah, keselamatan bangunan, luas minimum bangunan, dan keberadaan lokasi PKL. Sub variabel dengan kondisi sedang dan buruk tersebut merupakan pemicu dari kurangnya kelayakan Kelurahan Aur dalam mendukung Kota Medan menjadi kota sehat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306030001

Keyword