View/Open

Author
Restu Prima, Robi

Advisor
Yudha , Rahman, S.T., M.T.

Koleksi
Perencanaan Wilayah dan Kota

Publisher

Indonesia, sebagai negara dengan luas lautan yang mencapai dua per tiga bagian, berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia, sehingga rentan terhadap bencana alam seperti megathrust di pesisir pantai barat dan selatan serta megathrust di wilayah utara dan timur yang dapat memicu tsunami. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah dengan risiko bencana tinggi berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI). Oleh karena itu, pemerintah telah mengadopsi program Destana sebagai upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Desa Sukaraja, yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, menghadapi ancaman bencana seperti tanah longsor, banjir rob, dan tsunami. Program Destana telah diterapkan di desa ini sejak tahun 2012 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan. Untuk melakukan evaluasi pada program ini, penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang mencakup evaluasi terhadap konteks, masukan, proses, dan produk program dengan metode campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan program Destana di Desa Sukaraja telah sesuai dalam menangani risiko bencana. Meskipun masih ada beberapa upaya yang belum terlaksana dan kekurangan yang belum terpenuhi dalam sumber daya dan strategi program, program Destana secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Namun, terdapat kekurangan dalam hal penerbitan Surat Keputusan (SK) yang mendukung kegiatan Destana, yang berdampak pada akses dana desa. Monitoring dan evaluasi program ini sudah dilakukan oleh BPBD, tetapi belum dilakukan oleh aparatur desa. Desa Sukaraja telah menunjukkan hasil dalam menerapkan program Desa Tangguh Bencana sejak tahun 2012, meskipun masih ada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan. Kata kunci: Desa Tangguh Bencana, Evaluasi, Desa Sukaraja

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306020015

Keyword