(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS SUHU PERMUKAAN TANAH DAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA SEBELUM DAN SELAMA PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR COVID-19 DI PROVINSI DKI JAKARTA


Kasus virus corona pertama kali diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020. Dengan adanya COVID-19, maka diberlakukan kebijakan PSBB yaitu dengan cara pembatasan aktivitas publik, transportasi umum serta pemberhentian sementara aktivitas perindustrian di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi perubahan suhu permukaan dan CO sebelum dan selama PSBB covid 19 di DKI Jakarta serta menganalisis hubungan antara kenaikan suhu permukaan tanah dengan CO. Pada penelitian ini menggunakan citra Landsat 8 untuk mendapatkan nilai suhu permukaan tanah dengan menggunakan metode algoritma Mono-window Brightness Temperature sedangkan citra Sentinel 5P untuk mendapatkan nilai emisi gas CO yang pengolahan dilakukan menggunakan Google Earth Engine. Setelah itu hasil suhu permukan tanah dengan emis gas CO dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan diantara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan suhu permukaan tanah di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebelum adanya pandemi suhu permukaan tanah menunjukkan suhu rata rata 29,6 hingga 32 °C sedangkan selama pandemi suhu rata -rata berkisaran 27,9 hingga 29,88°C. Selain itu untuk nilai rata-rata emisi gas CO pada sebelum adanya pandemi menunjukan antara 0,032-0,036 mol/ sedangkan selama pandemi nilai rata-rata emisi gas CO berkisaran 0,03-0,033 mol/. Hasil perhitungan korelasi suhu permukaan tanah dan emisi gas CO di antara 0.1-0.2 yang termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut menandakan suhu permukaan tanah di wilayah DKI Jakarta berbanding lurus dengan nilai emisi gas CO. Berdasarkan hasil uji RMSE menunjukkan bahwa nilai RMSE berkisar antara 0,519 sampai 6,161. Kata kunci: COVID-19, Penginderaan jauh, suhu permukaan, emisi gas CO

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2306010017

Keyword