(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Fisikokimia Kopi Robusta (Coffea canephora L.) Lampung Barat dan Tanggamus dengan Variasi Suhu Penyangraian


Indonesia pada tahun 2021 diakui sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Provinsi Lampung memproduksi kopi sebanyak 118.043 ton pada tahun 2021 sehingga Lampung menjadi penghasil biji kopi terbesar kedua di Indonesia, dengan dua daerah penghasil terbesar yaitu Lampung Barat dan Tanggamus. Produksi kopi di Indonesia memiliki perbandingan 10% kopi arabika dan 90% kopi robusta, kopi robusta merupakan jenis kopi unggulan dengan ciri khas rasa yang lebih pahit karena kandungan kadar kafein dari proses penyangraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan kadar kafein, kadar air, kadar abu, pH, dan warna pada kopi robusta di Lampung Barat dan Tanggamus, serta mengkaji perbandingan tingkat suhu penyangraian pada light roast (190 °C), medium roast (200 °C), dan dark roast (210 °C), dengan dua ulangan dan dianalisis secara duplo. Hasil kadar abu, kadar air, dan pH kopi berbeda nyata (<0>0,05) antar daerah. Daerah tumbuh biji kopi memengaruhi karakteristik fisikokimia biji kopi. Seluruh parameter pengujian berbanding lurus dengan suhu penyangraian yang digunakan seperti pada hasil kadar abu, kadar air, pH, warna, dan kafein. Suhu penyangraian memengaruhi karakteristik fisikokimia biji kopi, dari hasil yang didapatkan seluruh parameter pengujian berbeda nyata (<0,05) terhadap suhu penyangraian. Kata kunci: Daerah, Kafein, Kopi, Penyangraian, Suhu

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2305310027

Keyword