(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

STUDI KOMPARASI PEMODELAN 1-D (SATU DIMENSI) DAN 2-D (DUA DIMENSI) DALAM MEMODELKAN BANJIR DI SUNGAI WAY KUALA GARUNTANG


Banjir merupakan bencana yang paling serius dan sering terjadi di Kota Bandar Lampung, salah satunya pada DAS Way Kuala Garuntang (Sub DAS Way Balau, Way Simpur, dan Way Kuala) (Agustri dan Asbi, 2020). Bencana alam tersebut dapat menjadi penyebab utama kerugian harta benda dan korban jiwa. Pemetaan genangan banjir adalah salah satu upaya penting yang dikembangkan menggunakan simulasi hidraulik, untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam memprediksi dampak kejadian banjir tertentu berdasarkan luas genangan dan kedalaman genangan di lokasi kritis. Sehingga hal ini dapat menjadi informasi dalam merencanakan tindakan darurat untuk membuat keputusan pengendalian banjir di wilayah studi melalui analisis hidrologi dan hidraulika. Debit banjir rencana (Q25) dihitung menggunakan metode Weduwen untuk kemudian digunakan sebagai input analisis hidrologi pada pemodelan HEC-RAS 6.3.1. Diperoleh debit banjir rencana maksimum Q25 untuk setiap Sub DAS secara berurutan sebesar 126,144 m3/s, 162,782 m3/s, dan 67,864 m3 /s. Analisis hidraulika disimulasikan ke dalam pemodelan menggunakan simulasi 1-D dan 2-D untuk selanjutnya dikomparasi, sehingga diketahui simulasi mana yang akurat dalam pemetaan genangan banjir. Perhitungan komputasi program pada simulasi 1-D yaitu dipengaruhi oleh penyetelan cross-section sedangkan pada simulasi 2-D berdasarkan flow area. Analisis komparasi menunjukkan hasil kedua simulasi yang tidak jauh berbeda yaitu dengan nilai perbandingan tinggi muka air/kedalaman (10%) dan kecepatan (9%). Namun, terdapat perbedaaan signifikan pada waktu running (98,83%). Simulasi 1-D memberikan keunggulan waktu running dibandingkan simulasi 2-D, namun pada akhirnya detail yang diberikan oleh hasil simulasi 2-D lebih menguntungkan untuk diimplementasikan pada peta genangan banjir (tinggi muka air/kedalaman, kecepetan, dan luasan genangan). Kalibrasi hasil pemodelan terhadap observasi historikal banjir < 5%, menjelaskan bahwa simulasi HEC-RAS cukup handal digunakan dalam simulasi elevasi muka air banjir. Sehingga, diperoleh menggunakan pemodelan 2-D bahwa, area lahan pada DAS Way Kuala Garuntang yang berpotensi banjir mencapai luasan 163,37 ha yang melanda 11 kecamatan Bandar Lampung dengan 3 jenis tutupan lahan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2305170006

Keyword