Analisis Kualitas Air Danau Pascatambang di Kecamatan Paringin sebagai Upaya Pemantauan Lingkungan Pascatambang
Aktivitas penambangan terbuka menyebabkan lapisan batuan yang mengandung sulfur bereaksi dengan air dan udara sehingga melepaskan asam sulfida ke lingkungan. Asam sulfida menyebabkan tingkat keasaman yang tinggi pada air dan tanah. Kondisi ini dapat menyebabkan kelarutan logam dan kematian berbagai organisme perairan. Dalam rangka mengembalikan kondisi lingkungan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya, diperlukan pemantauan kawasan bekas pertambangan berdasarkan Baku Mutu Air Danau Kelas 2 di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 serta pemantauan kondisi biota air. Penelitian ini menganalisis parameter fisika dan kimia menggunakan metode indeks pencemar, menentukan indeks keanekaragaman Shannon-Wenner, indeks dominasi Simpson, dan indeks saprobik, menganalisis hubungan curah hujan terhadap parameter fisika, kimia, dan biologi menggunakan metode korelasi. Wilayah studi pada penelitian ini berada pada pit pond di PT. Adaro Indonesia di Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan parameter fisika dan kimia di wilayah studi tidak memenuhi baku mutu air danau kelas 2. Wilayah pengamatan memiliki kualitas air danau kelas 4. Parameter fisika, kimia, dan biologi tidak memiliki perbedaan nilai yang signifikan antar kedalaman dan titik sampling. Pada fitoplankton spesies yang mendominasi adalah Oscillatoria sp. sebesar >90%, spesies Nauplius mendominasi >30% populasi zooplankton, dan Pila sp. mendominasi >80% spesies bentos. Rata-rata indeks saprobik pada wilayah studi bernilai 1 atau mengindikasikan kualitas air tercemar sangat ringan. Hubungan curah hujan terhadap parameter fisika, kimia, dan biologi berkorelasi sangat rendah.
Kata kunci: pit pond, kualitas air, keanekaragaman biota, curah hujan
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2305170003
Keyword