(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

HUBUNGAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK EMPIRIS TERHADAP OUTCOME TERAPI PASIEN COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PRINGSEWU


Community-Acquired Pneumonia (CAP) merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme yang berasal dari masyarakat dengan pengobatan antibiotik yang harus digunakan secara rasional untuk mencegah terjadinya resistensi dan meningkatkan outcome terapi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik, mengidentifikasi gambaran rasionalitas penggunaan antibiotik empiris, dan mengevaluasi hubungan kerasionalan penggunaan antibiotik empiris terhadap outcome terapi pasien CAP di instalasi rawat inap RSUD Pringsewu pada periode Mei-Juli 2021. Penelitian ini dirancang dengan metode cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara restropektif terhadap rekam medik pasien sebanyak 54 pasien. Penilaian kerasionalan terapi dilakukan dengan menggunakan metode Gyssens dan outcome terapi pasien dilihat berdasarkan diagnosis dokter yang didukung oleh data pemeriksaan tanda-tanda vital pasien. Antibiotik monoterapi yang banyak digunakan pada pasien CAP adalah golongan Florokuinolon 12 (20,3%) dan untuk antibiotik kombinasi terbanyak adalah golongan β laktam + Makrolida 18 (30,5%) dari 59 peresepan. Hasil evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik empiris dengan menggunakan metode gyssens menunjukkan bahwa terdapat 29 (53,7%) pasien yang penggunaan antibiotiknya rasional dan 25 (46,3%) pasien penggunaan antibiotiknya tidak rasional pada kategori IVa. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji fisher exact test menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dengan outcome terapi pasien CAP yang dibuktikan dengan nilai P=0,035 (p<0,05).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2304110004

Keyword