(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Studi Indeks Sebaran Kekeringan Dengan Metode Standardized Precipitation Index Dan Effective Drought Index Pada DAS Way Sekampung


Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung merupakan salah satu DAS yang termasuk daerah rawan kekeringan (Arifin, et al., 2018). Kekeringan didefinisikan sebagai fenomena alam yang dalam suatu waktu (biasanya satu musim atau lebih) tanpa curah hujan, sehingga mengakibatkan kekurangan air untuk berbagai kebutuhan. Akibat dari fenomena kekeringan, maka dapat menimbulkan hotspot. Hotspot bisa disebut untuk mencerminkan area yang mempunyai kemungkinan untuk terbakar, baik itu sebagian maupun keseluruhan area tersebut. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan indeks kekeringan Standardized Precipitation Index (SPI) dan Effective Drought Index (EDI) serta analisis spasial dan temporal guna mengetahui tingkatan kekeringan dan wilayah mana saja yang menjadi daerah kekeringan terparah. Hasil dari perhitungan indeks kekeringan DAS Way Sekampung 21 stasiun hujan dari tahun 2002-2021 menunjukkan nilai kekeringan yang beragam. Untuk SPI berada pada range -3,013 – 2,516 , nilai kekeringan EDI berada pada range -2,150 – 3,169. Kekeringan terparah yang terjadi pada metode SPI berada pada PH.003 Sukarame di bulan Januari tahun 2016. Pada metode EDI tingkat kekeringan terparah berada pada R.067 Pesawaran Sukajaya di bulan November tahun 2020. Peta sebaran kekeringan dari SPI dan EDI menggambarkan tingkat kekeringan dalam periode rata – rata bulanan selama 20 tahun. Sedangkan, hubungan antara peta sebaran kekeringan dengan Hotspot menggambarkan penyesuaian titik hotspot dengan tingkatan kekeringan SPI dan EDI. Hubungan korelasi berbanding terbalik antara SPI dan EDI dengan jumlah hotspot adalah semakin rendah nilai SPI maka semakin besar kemunculan dari hotspot dan semakin rendah nilai EDI maka potensi timbulnya hotspot akan semakin meningkat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2303190001

Keyword