(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Penentuan LOS Displacement InSAR dari Gempa Pasaman Barat M6,1 25 Februari 2022


Pada 25 September 2022, di sekitar wilayah Pasaman Barat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada koordinat episentrum 99,98˚ BT dan 0,15˚ LU, pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km. Gempa bumi ini terjadi dengan mekanisme sesar geser dan menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang cukup parah di wilayah Pasaman Barat dan Pasaman, Sumatera Barat. Kejadian gempa bumi di Pasaman Barat perlu adanya dilakukan penelitian pasca terjadinya gempa. Penelitian untuk melihat dampak gempa bumi Pasaman Barat lebih lanjut yang berfokus pada deformasi koseismik. Deformasi koseismik ditentukan dengan menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Untuk menentukan deformasi koseismik mengacu pada nilai koherensi citra dan LOS displacement-nya. Pengolahan InSAR pada penelitian ini menggunakan Citra Sentinel-1A SLC mode descending, data orbit dan DEM SRTM. Data citra Sentinel-1A diolah dengan menggunakan perangkat lunak GMTSAR untuk menghasilkan deformasi koseismik gempa berdasarkan LOS displacement. Hasil pengolahan InSAR menunjukkan bahwa rata-rata nilai koherensi pada wilayah gempa sekitar 0,3. Nilai koherensi yang kecil pada area gempa disebabkan oleh rapatnya vegetasi dan berakibat pada informasi deformasi koseismik menjadi tidak tergambarkan sempurna. Deformasi koseismik yang disebabkan oleh Gempa Pasaman Barat M6,1 25 Februari 2022 hasil pengolahan menunjukkan terjadinya pergeseran deformasi koseismik dengan besar nilai berkisar antara -30 mm ~ 30 mm relatif terhadap arah pandang satelit (Line of Sight). Daerah yang terletak di sekitar episentrum gempa bumi mengalami deformasi sekitar 20 – 25 mm mendekati arah pandang satelit. Kata Kunci: Gempa Bumi, Pasaman Barat, InSAR, Sentinel-1A, LOS Displacement

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2302220009

Keyword