Analisis Hubungan Bilangan Wolf dan Total Iradiasi Matahari pada saat Puncak Siklus Matahari 24
Aktivitas Matahari menyebabkan perubahan plasma dan partikel energetik yang
mempengaruhi cuaca antariksa dan Bumi. Salah satu bentuk aktivitas Matahari
adalah sunspot atau bintik Matahari. Jumlah relatif bintik Matahari dikuantisasi
oleh parameter bilangan Wolf atau bilangan bintik Matahari. Penelitian ini,
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara bilangan bintik Matahari dengan
total iradiasi Matahari pada puncak Siklus Matahari 24 yakni dari tahun 2012
hingga 2014. Dalam beberapa pengamatan total iradiasi Matahari, terdapat masalah
yang relatif cukup besar dalam pengkomposisian data dari instrumen yang berbeda
karena degradasi, ketidakpastian kalibrasi, dan lain – lain. Oleh karena itu, pada
penelitian ini ditambahkan parameter F10.7 untuk memvalidasi data yang tersedia.
Metode analisis data dalam penelitian analisis ini menggunakan metode korelasi
silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh
mendekati nol yang berarti korelasi keduanya sangat rendah. Hal ini dikarenakan
beberapa faktor diantaranya sumber data total iradiasi Matahari yang berbeda,
pengaruh atmosfer terhadap sinar Ultraviolet, perbedaan sumber sinar Ulraviolet
dan bintik Matahari, sinar Ulraviolet pada pengamatan Astronomi, jangka waktu
yang berbeda, dan kurangnya sampel pada penelitian. Jadi, variasi jumlah bintik
Matahari tidak berpengaruh besar terhadap variabilitas total iradiasi sinar Ulraviolet
A dan sinar Ulraviolet B pada puncak siklus Matahari 24.
Kata kunci: Bintik Matahari, Bilangan Wolf, Iradiasi Matahari, Indeks F10.7, Korelasi
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301300003
Keyword