(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KAWASAN SUDIRMAN WALK SEBAGAI URBAN TOURISM DI KOTA PALEMBANG


Saat ini Indonesia di tetapkan sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat menurut World Travel and Tourism Council (WTTC) dengan rata – rata pertumbuhan wisatawasan mencapai 49%. Menurut Cooper dalam Sunaryo (2013) dalam pariwisata memiliki beberapa komponen penting salah satunya yaitu Fasilitas Tambahan (Ancillary) berupa adanya organisasi yang berpartisipasi dalam pengembangan. Salah satu organisasi yang dimaksud adalah partisipasi masyarakat paguyuban maupun Dinas Pariwisata menurut Sugiama (2011). Dengan adanya pertumbuhan tersebut memberikan dampak pada perekonomian, salah satunya pada devisa dan terciptanya lapangan pekerjaan. Salah satu jenis pariwisata yaitu berupa Pariwisata Perkotaan atau Urban Tourism. Urban Tourism merupakan pariwisata yang memanfaatkan fasilitas perkotaan, dan memiliki keterkaitan terhadap beberapa faktor. Salah satunya yaitu faktor non fisik, berupa keadaan sosial masyarakat sekitar, ekonomi, serta budaya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang RIPKN Tahun 2010 – 2025 pada Kota Palembang memiliki salah satu destinasi wisata buatan manusia dan termasuk kedalam Pariwisata Perkotaan atau Urban Tourism. Dalam pengembangan pariwisata di kawasan Sudirman Walk, tentunya tidak lepas dari pengaruh masyarakat. Masyarakat yang berada disekitar Sudirman Walk tentunya memiliki potensi yang sangat besar, dan mampu menjadikan Sudirman Walk sebagai destinasi wisata perkotaan yang unggul. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetaui Partisipasi Masyrakat dalam Pengemban Objek wisata Kawasan Sudirman Walk sebagai Urban Tourism di Kota Palembang. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pada hasil analisis penelitian ini yaitu pada Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembang objek wisata kawasan Sudirman Walk berada pada tingkat Fungsional yaitu masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan dapat memberikan pendapat, namun setelah adanya keputusan utama yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam kegiatan pertemuan rapat maupun pelatihan masyarakat diberikan kesempatan untuk hadir serta berkesempatan untuk menyampaikan pendapat, sesuai dengan bentuk nyata (tangible) yaitu partisipasi tenaga dan keterampilan. Serta dengan adanya pembentukan kelompok berupa paguyuban yang merupakan bentuk partisipasi tidak nyata (intangible). Selanjutnya, secara keseluruhan masyarakat di Kawasan Sudirman Walk sudah berpartisipasi aktif dalam proses partisipasi yaitu pada tahap pelaksanaan dan tahap pemanfaatan, namun belum perpartisipasi penuh dalam tahap perencanaan dikarenakan pendapat dan pengambilan keputusan utama telah ditetapkan oleh pihak pemerintah. Sehingga masyarakat di Kawasan Sudirman Walk dapat dikatan berpartisipasi aktif karena berpartisipasi dalam kedua tahapan tersebut

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301190073

Keyword