(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh Sarat Air Terhadap Koefisien Refleksi dan Transmisi Pada Floating Breakwater Tipe Ponton


Pelabuhan perikanan berfungsi sebagai bongkar muat hasil tangkapan laut, distribusi dan penjualan tangkapan laut, serta tempat kapal bertambat. Maka dari itu, banyak kapal yang lalu lalang dan bersandar di pelabuhan. Sehingga dibutuhkan lah struktur peredam gelombang supaya kapal yang ingin bersandar tidak terombang ambing oleh dorongan gelombang laut. Salah satu struktur pengaman pantai yang dapat digunakan sebagai peredam gelombang adalah Breakwater. Penggunaan breakwater dapat menciptakan kolam pelabuhan yang tenang di belakang struktur. Hal ini dapat memudahkan kapal-kapal untuk bersandar dan melakukan bongkar muat tanpa mendapatkan gangguan dari gelombang. Breakwater konvensional dibangun dengan menyusun armor sedemikian rupa dari dasar laut hingga setinggi elevasi puncak dari gelombang dan pasang surut di lokasi struktur dibangun. Meskipun desain ini terjamin dari segi kekuatan, akan tetapi breakwater konvensional memiliki beberapa kekurangan. Breakwater konvensional akan bermasalah ketika lokasi pembangunan mempunyai ekosistem terumbu karang. Desain konvesional yang dimana penyusunan armor dari dasar laut akan menghancurkan terumbu karang dan merusak ekosistem. Dalam kasus seperti ini, maka salah satu solusinya adalah dengan membangun breakwater terapung atau floating breakwater. Floating breakwater memiliki beberapa kelebihan, yaitu biaya pembangunan yang lebih murah dibandingkan dengan breakwater konvensional, mampu diletakan pada kedalaman lebih dari 3,1 m dengan biaya yang relative murah, dan tidak merusak ekosistem yang ada di lokasi pembangunan. Selain itu, floating breakwater juga menghasilkan interferensi minimal pada sirkulasi air, sedimen transport dan migrasi ikan (Hales, 1981). Penelitian ini melakukan pemodelan numerik dengan software Flow-3D dan menerapkan Computational Fluid Dynamics (CFD). Validasi dilakukan dengan membandingkan model uji fisik dengan uji numerik. Terdapat 5 variasi kedalaman sarat air dan 2 ketinggian gelombang yang berbeda. Area uji adalah wave flume dan perekaman dilakukan dengan memodelkan wave probe pada area gelombang datang, depan struktur, dan belakang struktur. Hasil simulasi menunjukan hasil fluktuatif dengan beberapa kenaikan dan penurunan nilai koefisien transmisi pada gelombang 0.023 meter dan penurunan nilai koefisien transmisi seiring bertambahnya kedalaman sarat air pada gelombang 0.055 meter. Sedangkan hasil koefisien refleksi berbanding terbalik dimana ketika satu gelombang mengalamani kenaikan maka gelombang lainnya akan mengalami penurunan dan begitu juga sebaliknya. Kata kunci: Floating Breakwater, sarat air, gelombang, koefisien transmisi, koefisien refleksi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301180164

Keyword