(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Hubungan Higiene Sanitasi Depot Air MInum Isi Ulang (DAMIU) dengan Parameter Biologi dan Fisika Air Minum Isi Ulang (AMIU) (Studi Kasus: Depot Air Minum di Kecamatan Way Halim)


Manusia membutuhkan setidaknya 2 L air minum setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat mengosumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dengan harga AMDK yang relatif mahal, mendorong masyarakat mencari air minum yang lebih murah. Oleh karena itu muncul depot isi ulang. Keberadaan depot ini diatur oleh Permenkes RI No. 43 Tahun 2014 dan kualitas air minum diatur oleh Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Penelitian ini dilakukan untuk menguji parameter kekeruhan, TDS, suhu, E. coli dan Coliform. Lokasi studi yang dipilih adalah Kecamatan Way Halim dengan jumlah 20 depot. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi menggunakan uji Pearson Product Moment. Pengujian suhu, TDS, dan kekeruhan menggunakan termometer, TDS EC Hold, dan Turbidity Meter VELP 1. Pengujian parameter biologi menggunakan metode MPN. Hasil uji parameter suhu, kekeruhan, dan E. coli pada 20 depot di kecamatan Way Halim telah memenuhi baku mutu air minum yang tertera pada Sedangkan untuk parameter TDS, terdapat 1 depot (F8) yang tidak memenuhi baku mutu dengan hasil uji sebesar 525,3 mg/L, dan untuk parameter total Coliform terdapat 6 depot yang tidak memenuhi baku mutu dengan B1 11 mg/100L, B2 9,2 mg/100L, C4 3 mg/100L, F2 dan F4 3,6 mg/100L, dan F8 28 mg/100L. Keeratan hubungan paling besar antara parameter suhu, TDS, dan total Coliform dengan total higiene sanitasi diperoleh pada aspek peralatan dengan pearson korelasi – 0,412; –0,439; dan – 0,440. Sedangkan untuk parameter kekeruhan keeratan hubungan paling besar adalah aspek tempat dengan pearson korealasi 0,176, dan pada total Coliform, memiliki keeratan hubungan paling besar pada aspek peralatan dengan pearson korelasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301180081

Keyword