(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS OPTIMASI TENAGA HIBRID DI GEDUNG PERKANTORAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


Sejalan bersama bertambah jumlah rakyat Indonesia penggunaan listrik pastinya mengalami peningkatan. Saat ini penduduk Indonesia rata-rata masih menggunakan jaringan listrik PLN. Padahal PLN masih menggunakan energi fosil sebagai sumber utama, maka dari itu diperlukan pembangkit listrik energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia sekaligus mengurangi emisi gas CO2. Pembangkit listrik renewable energy lebih ramah lingkungan dibanding energi fosil yang berasal dari jaringan listrik PLN. Dalam riset berikut hendak dirancang pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) pada perkantoran Institut Teknologi Sumatera, dimana pembangkit listrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di perkantoran Institut Teknologi Sumatera. Pada sistem pembangkit listrik tenaga hibrid yang akan dirancang ini sumber energi berasal dari energi surya yang diterima oleh sel surya dan energi angin menggunakan turbin angin yang selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik. Penelitian ini bertujuan mendesain dan menganalisis sistem pembangkit listrik hibrid tenaga surya dan angin dengan memakai Software atau software HOMER. Adapun parameter yang digunakan utuk analisis tekno ekonominya adalah cost of energy (COE) serta net present cost (NPC), dan melakukan penghitungan terhadap penggunaan energi serta produksi energi. Guna menerapkan penghitungan sberikutnya akan dibuat perbandingan antara 2 sistem pembangkit yang digunakan. Pada skema 1 pembangkit yang digunakan berupa grid PLN sedangkan pada skema 2 pembangkit yang digunakan berupa grid PLN, panel surya, turbin angin dan konverter. Adapun dari skema 2 net present cost lebih rendah dibandingkan skema 1 untuk skema 1 NPC adalah Rp 31.024.490.000 dan untuk skema 2 NPC adalah Rp 17.940.760.000 hal ini disebabkan penjualan energi listrik ke grid PLN dari skema 2 dapat mengurangi biaya operasional Selain itu nilai cost of energy skenario 2 lebih rendah dibandingkan skenario 1, dengan nilai COE skenario 1 adalah Rp 797.61/kWh dan COE skema 2 adalah Rp 37.71/kWh karena pada skema 2 menggunakan energi terbarukan. Kata kunci : PLN, Institut Teknologi Sumatera, HOMER , turbin angin, NPC, COE

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301180057

Keyword