(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh Penambahan Kitosan dan Gliserol Dalam Pembuatan Bioplastik Dari Kulit Pisang


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung tahun 2020, komoditas pisang menduduki tempat pertama yang menjadikan Provinsi Lampung sebagai komoditas terbesar pisang kedua di Indonesia. Kulit pisang mengandung 17,04% selulosa dan pati sebanyak pati 62,65 % yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi limbah kulit pisang kepok dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bioplastik. Limbah kulit pisang akan dikonversi menjadi tepung kulit pisang dengan bantuan Na2S2O5 (Natrium Metabisulfit) 0,2 M. pembuatan bioplastik menggunakan bahan alami yaitu kitosan dengan variasi 1,5 g, 2 g, dan 2,5 g sebagai penguat serta gliserol dengan variasi 1 ml, 1,5 ml, dan 2 ml sebagai pemlastis untuk mengingkatkan kualitas bioplastik yang dihasilkan. Tahapan penelitian meliputi pembuatan tepung kulit pisang, pembuatan bioplastik, uji FTIR, uji elongasi, uji kuat tarik, dan uji daya serap air. Analisis FTIR pada semua variasi bioplastik ditandai dengan puncak-puncak pati yaitu O-H dan C-H (Alkana), C≡H (Alkuna), N-H (Amina) dan C-O sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gugus fungsi baru yang terbentuk dalam pembuatan bioplastik. Hasil pengujian mekanik menunjukkan variasi terbaik dalam pembuatan bioplastik adalah K2G1 dengan penambahan kitosan 2 gram dan gliserol 1 ml dengan nilai kuat tarik 24,35 MPa, nilai elongasi sebesar 2,69%, dan nilai ketahanan air 98,08%. Kata Kunci : Pisang Kepok (Musa Paradisiaca), Bioplastik, Kitosan, Gliserol

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301170053

Keyword