(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Geologi dan Diagenesis Batugamping Formasi Baturaja Daerah Sumberraya dan sekitarnya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan


View/Open









Author
Bhagas Adi, Lokanata

Advisor
Alviyanda, S.T., M.T.,

Koleksi
Teknik Geologi

Publisher


Daerah penelitian berada di Daerah Sumberraya dan sekitarnya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan yang termasuk ke dalam Cekungan Sumatra Selatan. Secara umum, daerah penelitian memiliki tatanan geologi yang cukup kompleks baik secara stratigrafi, struktur geologi, dan proses tektonik serta memiliki bentukan lahan berupa karst yang terbentuk oleh batuan karbonat dari Formasi Baturaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi geomorfologi, penyebaran batuan, hubungan stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan secara khusus untuk mengetahui diagenesis batugamping Formasi Baturaja pada daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data secara langsung di lapangan dengan luas wilayah 25 kmĀ². Berdasarkan interpretasi data lapangan, daerah penelitian memiliki empat satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Rendah Fluvial Datar, Satuan Dataran Rendah Bergelombang Denudasional Landai-Agak Curam, Satuan Perbukitan Rendah Karst Curam, dan Satuan Perbukitan Rendah Struktural Curam. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan dan satu endapan, yaitu Satuan Granit, Satuan Batugamping, Satuan Batupasir, Satuan Tuf, dan Aluvium. Struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa Sesar Normal Tanjung Beringin dan Sesar Mendatar Way Telemo. Analisis diagenesis dilakukan dengan pengamatan petrografi pada delapan sampel sayatan tipis batugamping. Proses-proses diagenesis yang terdapat pada daerah penelitian mikritisasi mikrobial, pelarutan, sementasi, neomorfisme, dan kompaksi. Lingkungan diagenesis batugamping Formasi Baturaja pada daerah penelitian berada pada marine phreatic zone, burial zone, meteoric phreatic zone, dan meteoric vadose zone. Tahapan diagenesis batugamping Formasi Baturaja terbagi menjadi tiga tahap berupa tahap eogenik, mesogenik, dan telogenik. Rekonstruksi sejarah geologi dimulai sejak Zaman Kapur Akhir hingga Zaman Kuarter Kala Holosen. Pada Zaman Kapur Akhir terjadi gerak kompresi yang mengakibatkan intrusi granit yang membentuk Satuan Granit. Zaman Paleogen Kala Paleosen-Oligosen terjadi gerak ekstensional yang menyebabkan terbentuknya tinggian (horst) dan rendahan (graben) sebagai awal pembentukan Cekungan Sumatra Selatan serta menghasilkan sesar normal pada daerah penelitian. Zaman Neogen Kala Miosen Awal terjadi kenaikan muka air laut yang menyebabkan transgresi dan membentuk Satuan Batugamping. Zaman Neogen Kala Miosen Tengah pada saat puncak transgresi terendapkan bahan klastik yang membentuk Satuan Batupasir. Zaman Neogen Kala Pliosen-Plistosen terjadi gerak kompresional yang menghasilkan sesar mendatar yang diikuti dengan aktivitas vulkanik sehingga menyebabkan terendapkannya Satuan Tuf. Zaman Kuarter Kala Holosen terjadi proses eksogen berupa erosi yang tinggi sehingga terendapkannya Aluvium.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301170040

Keyword