(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur & Desain di Bandar Lampung


Sebuah yayasan swasta di Kota Bandar Lampung berencana membangun sebuah perguruan tinggi yang yang berfokus pada rumpun ilmu arsitektur dan desain. Hal ini dilatarbelakangi dari tingginya peluang yang ada dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dengan latar pendidikan ilmu desain. Peluang tersebut menjadi visi yayasan ini untuk menciptakan perguruan tinggi berupa Sekolah Tinggi Arsitektur & Desain dengan sistem terbaik didalamnya. Strateginya adalah dengan penciptaan desain khusus bangunan perguruan tinggi yang memenuhi solusi dan sistem pembelajaran mahasiswa sebagai calon desainer didalamnya. Indonesia memiliki beragam jenis sekolah tinggi, namun untuk sekolah tinggi rumpun ilmu arsitektur dan desain masih sangat sedikit jumlahnya. Sistem pendidikan yang sedikit lebih rumit dan tingginya kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam pemenuhan standar pendidikan di rumpun ilmu ini menjadi tantangan besar di dalamnya. Sistem pendidikan pada rumpun ilmu arsitektur & desain diketahui mengharuskan dominasi mata kuliah berbasis praktik dimana dalam sistem pembelajarannya memiliki nilai SKS yang lebih besar atau beban belajar yang lebih banyak. Para mahasiswa arsitektur dan desain dituntun untuk berpraktik kreatif dalam merancang di kurun waktu yang lama di perguruan tinggi yang kurang lebih 12 jam/minggu di satu mata kuliah saja. Proses ini berdampak pada desain bangunan yang harus membangunkan sisi kreatifitas mahasiswa sekaligus menjadi tempat terbaik dalam proses pendidikan. Berangkat dari teori design thinking yang pelopori oleh Tim Brown, menyatakan bahwa pemenuhan konsep desain harusnya didasari oleh kebutuhan penggunanya itu sendiri atau manusia yang disebut “Human Centered Design”. Teori ini memiliki 5 tahapan yang digunakan dalam menemukan konsep yang tepat hingga dapat mencapai desain berbasis “Human Centered Design”. Melalui teori ini, proyek sekolah tinggi arsitektur dan desain mengadopsi konsep “Designer Centered Design” yang merupakan konsep hasil dari tahapan solusi teori design thinking diatas yang kemudian diadaptasi menjadi konsep berbasis kebutuhan dasar penggunanya yaitu para desainer dan calon desainer di dalamnya. Pendekatan desain yang digunakan adalah sistem passive cooling pada sub konsep sustainable architecture. Kata Kunci: Sekolah Tinggi, Bangunan Pendidikan, Design Thinking Metode, Human Centered Design, Passive Cooling

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301160035

Keyword